Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SOSOK bayi kecil dengan tubuh berisi dan memiliki sayap di punggung sembari memegang panah pasti sudah tak asing lagi. Ya, sosok itu kerap disebut cupid.
Richard Martin, seorang profesor klasik di Universitas Stanford, mengatakan dalam sumber-sumber sastra Yunani yang mereka miliki, cupid digambarkan sebagai sosok yang tak terkalahkan. Namun, siapa sosok cupid itu? Agar tidak penasaran lagi, ada baiknya simak penjelasan berikut ini.
a. Siapa itu Cupid ?
Cupid merupakan salah satu dari beberapa dewa-dewa kuno yang masih populer di masyarakat modern, meskipun posisinya tidak lagi sama seperti asalnya.
Dalam mitologi Yunani, Padanan Cupid adalah Eros. Cupid berasal dari kata latin Cupido, yang diterjamahkan sebagai "gairah, hasrat, kerinduan, atau keinginan."
Cupid sering digambarkan sedang melepaskan anak panah. Hal ini bisa dimengerti karena orang yang terkena panahnya akan jatuh cinta. Bagian dari mitos ini begitu terkenal hingga gambar hati yang tertusuk panah menjadi simbol untuk cinta dan asmara.
Terdapat beberapa versi dalam teks mitologi tentang silsilah Cupid:
Meskipun di zaman modern Cupid sering digambarkan sebagai peri baik yang menyebarkan cinta dan asmara, di zaman kuno, dia memiliki reputasi yang tidak selalu baik. Dalam kisah mitologi, Cupid diyakini sebagai anak nakal pembuat masalah. Selain sering bermain, dia dikenal sering berubah mood.
Cupid rupanya tak hanya memiliki kemampuan untuk membuat orang jatuh cinta akan tetapi juga bisa menumbuhkan rasa benci.
Oleh karena itu, dalam berbagai deskripsi, Cupid terlihat membawa dua anak panah, satu untuk cinta dan satu lagi untuk benci.
b. Kisah Dewa Cinta Cupid
Ada banyak versi mengenai kisah Cupid atau Eros, salah satunya dari penulis pertama mitologi Yunani yang menyebutkan Eros, yaitu Hesoid.
Hesoid menggambarkan Eros dalam puisinya “Theogony” sebagai salah satu dewa kosmogonik purba yang lahir dari telur dunia. Namun catatan selanjutnya tentang garis keturunan Eros berbeda-beda. Ada yang menggambarkannya sebagai putra Nyx dan Erebus, Iris dan Zephyrus, bahkan Aphrodite dan Zeus.
Dalam versi modern yang paling populer, yaitu Percy Jackson karya Rick Riordan, Eros digambarkan sebagai putra Aphrodite dan Ares.
Penggambaran cerita yang berbeda-beda itu menjadikan Zeus di satu versi menjadi ayah Eros dan di versi lain menjadi kakeknya. Kebenarannya tentu bergantung pada buku mana yang kita baca.
Terlahir sebagai dewa, Eros memiliki ‘pusaka’ pegangannya yaitu busur dan tabung berisi dua anak panah.
Satu anak panah emas yang akan membuat orang jatuh cinta dan satu anak panah timah yang akan menimbulkan kebencian. Dengan busurnya itu, Eros akan menembakkan anak panah ke hati semua makhluk yang dikehendakinya, mulai dari para dewa, titan, demigod, nymph, hingga manusia.
Sering kali Eros hanya melakukan hal itu untuk bersenang-senang, namun terkadang ia juga menerima permintaan dari orang.
Karena hubungannya dengan cinta, orang-orang Victoria abad ke-19 mulai menggambarkan versi Cupid yang bertahan hingga saat ini pada kartu Hari Valentine.(OL-5)
Olimpiade merupakan festival yang berasal dari Yunani kuno yang diperuntukan bagi para atlet.
PETENIS Yunani Stefanos Tsitsipas berharap dapat mewujudkan mimpinya untuk memenangkan medali di olimpiade Paris 2024.
Yunani menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan di perbatasan Libanon-Israel. Athena mendesak Zionis tidak memperluas pembantaian.
Yunani unggul terlebih dahulu pada menit ke-30 ketika Neuer melakukan kesalahan menepis tembakan Tzolis ke arah Georgios Masouras yang memanfaatkan bola pantul.
KELOMPOK Militan Houthi yang berbasis di Yaman telah menargetkan serangan terhadap kapal curah milik Yunani di Laut Merah.
Api Olimpiade telah tiba di Marseille, Prancis, setelah perjalanan dari Yunani dengan kapal kuno Belem.
Lukisan itu ditemukan oleh para arkeolog yang melakukan penggalian di kota Romawi kuno itu, pada akhir pekan lalu.
Siapa tak kenal angka romawi? Paling tidak angka ini mudah ditemukan pada bab buku, skripsi dan penelitian.
Patung kaisar Romawi yang hidup dari tahun 145 hingga 211 M itu, baru-baru ini dikirim kembali ke Turki, namun tanpa kepala.
Palestina mendesak UNESCO untuk menghentikan proyek permukiman ilegal Israel di situs arkeologi Sebastia di Tepi Barat.
Setelah diperiksa dan digali, para peneliti memberi kesimpulan bahwa temuan yang tergolong besar itu berhasil mengumpulkan sebanyak 175 koin berupa dinar perak dari zaman Romawi.
Beberapa koin berasal dari abad kedua dan keempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved