Bocah Obesitas Dirawat Intensif

ARYA Permana, 10, bocah pemilik berat badan 190 kg asal Karawang, Jawa Barat, kemarin, dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, untuk menjalani terapi dan pengobatan. Pemkab Karawang dan Pemprov Jabar memastikan Arya akan mendapat penanganan medis dari tim dokter ahli untuk menurunkan berat badannya agar ideal.

Setibanya di RS Hasan Sadikin, Arya dibawa dengan tempat tidur dorong. Tampak putra pasangan Ade Somantri, 40, dan Rokayah, 34, itu bertengkurap dan agak susah bergerak. Kedatangan Arya ke RS Hasan Sadikin tersebut untuk kali keempat setelah pada 11 dan 18 Juni lalu dia berobat ke Poli Gizi RS Hasan Sadikin serta pada 2 Juli lalu dengan keluhan berat badannya yang terus meningkat. Keluhan sesak napas dirasakan Arya sejak satu tahun lalu, terutama saat dia berjalan kaki. Saat itu Arya menjalani pemeriksaan khusus oleh dokter. Hasilnya, kondisi kesehatan Arya cukup baik

"Kita nilai kesehatan baik secara fisik dan lab masih dalam batas belum bermasalah. Mulai dari jantung paru-paru masih baik. Jadi ini baru sebatas penumpukan lemak. Peningkatan kolesterol belum," ujar Ketua Tim Dokter RSHS yang menangani Arya, Julistio, dalam jumpa pers di RS Hasan Sadikin, kemarin.

Meski begitu, kegemukan yang dialami bocah kelahiran 15 Februari 2006 itu harus segera diatasi karena akan membahayakan jika dibiarkan terlalu lama. "Gemuk itu ada tingkatannya. Ini obesitas kelas berat. Makin gemuk makin berbahaya. Akan tetapi, sejauh ini Arya sesak napas karena efek dari bobot tubuhnya, paru-parunya normal," imbuh Julistio.

Setelah dilakukan timbang badan, kemarin, bobot Arya mencapai 190 kg. Idealnya, ujar Julistio, di usia yang baru 10 tahun dengan tinggi badan 147 cm, bobot Arya seharusnya kurang dari 50 kg.

Mulai kemarin Arya dirawat di Ruang Kenanga, Gedung Kemuning RS Hasan Sadikin. Belum diketahui berapa lama ia akan menjalani perawatan.

Pihak rumah sakit menjadwalkan Arya untuk melakukan diet ketat dengan lebih mengutamakan memberi menu makanan berupa ketan dan buah-buahan. Ade sangat berharap anaknya dapat memiliki tubuh normal. (Cikwan Suwandi/H-1)