Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARA ibu muda perlu tahu bahwa di musim hujan, si kecil lebih sering buang air kecil? Ternyata, total volume air dalam tubuh si kecil di tahun pertamanya sebanyak 65%-80% dari berat badannya.
Cairan ini diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh dan secara normal cairan tubuh ini akan keluar melalui feses, keringat, pernapasan dan urin dalam jumlah tertentu.
Pada musim hujan, jumlah cairan tubuh akan sedikit lebih banyak, karena umumnya jarang berkeringat akibat udara yang sejuk atau dingin.
Kebiasaan buang air kecil pada musim hujan yang sering terjadi pada bayi disebut sebagai diuresis.
Kondisi diuresis terjadi karena ginjal terlalu banyak menyaring cairan dan memproduksi urin.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), normalnya jumlah urine pada bayi newborn hingga usia 5 bulan adalah 60-450 ml dengan frekuensi 20 kali dalam sehari. Jumlah ini bisa bertambah di musim hujan.
Baca juga: BKKBN: 400 Ribu Bayi Lahir Stunting Setiap Tahun di Indonesia
Dokter spesialis anak, dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, mengatakan, “Frekuensi buang air kecil yang bertambah dapat berpotensi menyebabkan kebocoran pada popok si kecil sehingga kulitnya dapat terkontaminasi oleh fases dan urine."
"Perubahan pH kulit akibat kontak langsung dengan fases dan urine inilah yang dapat menyebabkan ruam popok,” kata dr.Andreas dalam keterangan, Selasa (10/1).
Berikut adalah tips-tips anti ruam popok saat musim hujan untuk Si Kecil:
1.Sering mengganti popok.
Pada umumnya, bayi perlu mengganti popok setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan urin dan feses yang dapat meningkatkan pH basa pada kulit.
2.Gunakan popok dengan kualitas baik.
Ada beragam pilihan popok di pasaran, namun Moms harus dapat memilih popok berkualitas baik yang memiliki keunggulan:
a. Popok dengan daya serap tinggi
Popok dengan daya serap yang tinggi dapat mengurangi kontak langsung antara kulit dengan urine.
Para ibu membutuhkan popok yang mampu mengunci cairan pada popok sehingga tidak menyebabkan osmosis balik yang dapat meningkatkan potensi kebocoran popok Si kecil.
b. Anti Gumpal dengan inti struktur SAP.
Popok yang anti gumpal sangat baik untuk cegah ruam popok. Karena popok yang mengandung bahan penyerap tradisional seperti pulp dapat menyebabkan gumpalan dan penyerapannya tidak merata.
Selain berpotensi menyebabkan kebocoran popok, kondisi seperti ini akan mengurangi ruang gerak bayi dan kenyamanannya.Dengan inti struktur SAP, popok dapat menyerap lebih banyak cairan dan menguncinya sehingga menekan risiko ruam popok.
c. Berbahan lembut dan tipis
Kulit Si Kecil pada umumnya belum berkembang secara sempurna, sehingga masih sangat sensitif.
"Oleh karena itu, perlu memilih popok dengan bahan yang lembut untuk mengurangi gesekan pada kulit atau potensi mengiritasi kulitnya. Pemilihan popok yang tipis juga dapat menambah ruang gerak si kecil," ujar dr.Andreas.
3. Bersihkan dengan air dan keringkan kulit bayi sebelum gunakan popok
Setelah buang air kecil dan buang air besar, sangat penting untuk bersihkan kulit bayi dengan air bersih. Gunakan air hangat agar si kecil lebih nyaman.
Setelah itu pastikan untuk mengeringkan permukaan kulit area ruam popok sebelum mengenakan popok ke si Kecil.
CEO Makuku, Jason Lee menyampaikan, “Makuku SAP Diapers Comfort memiliki teknologi tinggi dengan daya tampung lebih besar, yaitu 400ml dan anti gumpal.
"Makuku SAP Diapers Comfort menggunakan inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) di mana teknologi ini mampu menyerap lebih banyak cairan dan menguncinya sehingga mengurangi risiko ruam popok," jelas Jason Lee.
"Inti struktur SAP berbeda dengan bahan penyerap tradisional seperti pulp atau serat kayu untuk membuat kertas," katanya.
"Jika cairan ditambahkan ke partikel SAP, maka akan berubah menjadi gel dan cairan terkunci dalam gel tersebut serta menjaga permukaan kulit bayi tetap kering,” terang Lee. (Nik/OL-09)
Sejumlah dokter spesialis telah melakukan operasi terhadap bayi tersebut untuk mengevakuasi pendarahan yang ada di otaknya.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Tersangka saat ini tengah mendekam di ruang tahanan perempuan Polres Metropolitan Kota Depok.
Balita berinisial MWF yang menjadi korban penganiayaan di pengasuhnya di Cilincing sudah siuman setelah dilakukan tindakan operasi d Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
MI, pemilik sebuah daycare bernama WSI, telah dilaporkan ke Polres Metro Depok dengan dugaan melakukan kekerasan terhadap balita berusia 2 tahun.
pengungkapan kasus ini berawal dari informasi RS KBN pada 30 Juli. Pihak RS menyebut ada seorang anak yang diduga mengalami kekerasan tidak wajar dan diantarkan oleh sepasang suami-istri.
Dalam sepekan ke depan masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia.
Hujan asam juga mengandung sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.
Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido mengatakan, musim hujan kembali terjadi di Palu akibatnya banyak ditemukan nyamuk pembawa vektor DBD.
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat terus meningkat sejak Januari hingga April selama musim penghujan.
Angin muson dibagi menjadi dua jenis yakni angin muson barat dan angin muson timur. Berikut penjelasan proses dari kedua jenis angin muson.
PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyampaikan pentingnya pencegahan dan inovasi teknologi dalam penanganan bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved