Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERNAH kah Anda tiba-tiba merasa nyeri dada saat sedang duduk? Orang sering menyebut gejala tersebut adalah angin duduk dan mengatasinya dengan kerokan atau minum obat masuk angin.
Gejala ini sebenarnya bisa muncul kapan saja, baik saat beraktivitas maupun ketika tengah bersantai dan bukan berarti ada angin yang masuk ke tubuh ketika kita tengah duduk. Gejala nyeri dada tersebut bisa jadi menandakan serangan jantung yang mengancam nyawa sehingga tidak dapat dianggap remeh.
1. Pengertian Angin Duduk
Angin duduk alias angina adalah penyakit yang terjadi karena ada gangguan pasokan oksigen dan aliran darah ke otot jantung. Gejala khas dari penyakit ini adalah nyeri dada yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Pasokan darah ke otot jantung bisa terganggu akibat adanya penyempitan atau penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah.
Penyakit ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko angin duduk, mulai dari kadar kolesterol tinggi, mengidap penyakit diabetes, memiliki riwayat hipertensi, stres, kelebihan berat badan atau obesitas, serta aktif merokok. Riwayat penyakit jantung, serta jarang berolahraga juga bisa meningkatkan risiko angin duduk.
2. Gejala angin duduk
Pengidap angin duduk biasanya akan mengalami berbagai gejala, antara lain:
- Nyeri dada yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, dan punggung.
- Dada seperti terhimpit atau tertekan benda berat.
- Sesak napas.
- Tubuh terasa lelah
- Mual
- Pusing
- Gelisah
- Mengeluarkan keringat berlebihan
- Pingsan
3. Penyebab angin duduk
Agar dapat bekerja dengan baik, jantung membutuhkan cukup darah yang kaya oksigen. Darah untuk jantung dialirkan oleh dua pembuluh besar yang disebut sebagai pembuluh koroner. Penyebab utama angin duduk adalah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner tersebut. Berikut adalah beberapa jenis angin duduk yang dapat terjadi:
Umumnya, kondisi ini dipicu oleh aktivitas fisik, misalnya olahraga. Saat seseorang berolahraga, jantungnya akan membutuhkan lebih banyak oksigen dari aliran darah. Kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi jika terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner. Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh hal lain, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.
Keadaan ini dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung. Meskipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan istirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada. Jika tidak ditangani dengan baik, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.
Pada keadaan ini, arteri jantung menyempit sementara akibat spasme atau kekakuan pembuluh darah. Orang yang sedang beristirahat pun bisa terkena angin duduk varian. Hal ini dikarenakan angin duduk varian dapat terjadi kapan saja. Penyempitan sementara pada pembuluh darah ini menyebabkan pasokan oksigen dari aliran darah ke jantung menurun dan timbulah nyeri dada. Gejala pada angin duduk varian ini dapat diredakan dengan obat-obatan.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved