Setiap Tahun ada 8.000 Bayi Sumbing Bibir Lahir di Indonesia

BAYI berusia sebulan bernama Bilal itu tertidur lelap digendong Sanita, 36, ibunya. Didampingi sang suami, keluarga asal Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu sudah turut hadir di Rumah Sakit (RS) Hermina Galaxy, Bekasi untuk menerima bantuan operasi gratis sumbing bibir yang diderita Bilal.

"Tapi nanti dioperasinya kalau sudah berusia 3 bulan dan berat badannya minimal 5 kg," kata Sanita, Rabu (7/9).

Baca juga: Bayi 3 Bulan Bisa Apa? Simak Tumbuh Kembangnya ya..

Bilal adalah putra ketiganya, dua kakaknya normal. Sanita pun mengaku tidak ada di keluarganya maupun dari pihak suami yang menderita sumbing bibir. Nantinya, lanjutnya, Bilal harus menjalani dua kali oprasi, yakni sumbing bibir dan langit-langit.

Bilal adalah salah satu dari 30 pasien  di wilayah Bekasi dan sekitarnya yang medapat bantuan Operasi Sumbing Bibir Gratis dari  Suplemen Kesehatan Kuku Bima produksi Sido Muncul bekerja sama dengan yayasan Smile Train Indonesia dan RS Hermina Galaxy. Selain Bilal, ada Fikri Saputra,2,5 bulan, Naura, 1,5 tahun yang sudah tinggal menjalani langit-langit agar bisa bicara, dan pasien lainnya.     

"Anak saya Naura sudah menjalani operasi bibir sumbing, tinggal langit-langit. Saya berterima kasih pada Kuku Bima dan Pak Irwan. Semoga Naura sehat. Dan usaha pak Irwan lebih maju lagi supaya bisa membantu banyak orang lagi," ujar Annisa, ibunda Naura. Ia mengaku mengetahui ada oprasi sumbing bibir gratis dari Smile Train lewat medsos Facebook.  

Menurut Direktur RS Hermina Galaxy, dr Wagiu F. P. Kaunang, MARS, setiap tahunnya ada 8.000 bayi dengan sumbing bibir lahir di Indonesia. Dan masih jutaan yang belum dioperasi. Menurutnya, operasi sumbing bibir memang sebaiknya dilakukan sejak bayi, yakni 3 bulan dengan berat badan minimal 5 kg. Namun, kadang ada bayi yang sudah berusia lebih dari 3 bulan tetapi berat badan kurang, mungkin karena faktor kurang gizi atau penyakit lainnya.

"Saya sangat salut dan respect terhadap Sido Muncul dan Smile Train  yang memiliki rasa kemanusiaan terhadap masyarakat di tengah kondisi saat ini," ujarnya.

Bantuan Operasi Sumbing Bibir senilai Rp 210.000.000,-  diserahkan secara simbolis oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia Deasy Larasati.

“Hari ini kami kembali memberikan bantuan untuk 30 pasien di wilayah Bekasi dan sekitarnya. Untuk hari ini akan ada 10 pasien yang dioperasi. Sisanya dilakukan secara bertahap. Fokus bantuan diberikan kepada penderita yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kami berharap operasinya berjalan dengan lancar agar pasien dapat kembali tersenyum dan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya dalam bersosialisasi," jelasnya. 

Bakti sosial (baksos) operasi sumbing bibir gratis, lanjut Irwan, bukan baru pertama kali dilaksanakan oleh perusahaannya. Hingga saat ini  telah melakukan operasi sumbing bibir gratis sebanyak delapan kali sejak  2018 di berbagai wilayah di Indonesia.

“Tahun depan, selama 2023, kami akan mengoperasi 2.000 penderita sumbing bibir dan langit-langit. Kalau pasiennya ada, dan rumah sakit yang akan mengoperasi juga ditunjuk, kami siap saja. Mau dua minggu sekali boleh. Yang penting pasiennya aja dan rumah sakitnya bersedia," tambah Irwan.

Baksos

Baksos serupa, ujarnya, juga pernah dilakukan di RS ST Carolus Borromeus, Kupang Nusa Tenggara Timur sebanyak dua kali, RSUD Dolok Sanggul Sumatera Utara, RS Sari Asih Serang Banten, RSUD Surodadi Tegal, RSI Wonosobo Jawa Tengah, dan RS Selaras Tangerang. Total pasien yang telah dioperasi adalah 182 pasien.

"Tugas kita mencintai anak-anak itu bisa sembuh saat ini masih 2 jutaan anak dengan sumbing bibir yang belum dioperasi," tutup Irwan. (OL-6)