Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PROVINSI Jawa Barat merupakan satu dari 12 provinsi prioritas percepatan penurunan stunting nasional karena angka prevalensi stuntingnya tinggi, di atas rata-rata nasional 24,4%. Kabupaten Garut menjadi daerah dengan prevalensi stunting tertinggi di sana.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyebutkan, angka prevalensinya mencapai 35,2%. Angka itu diketahui berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021.
"Bersama Kota Cirebon, Cianjur dan Kabupaten Bandung, Garut masuk dalam daerah status merah stunting," ucap Hasto saat menghadarii Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Desa Surabaya, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, akhir pekan ini.
Kampanye itu bertujuan untuk mengedukasi terkait Masta, Masakan Sehat Atasi Stunting. Program Masta menyasar para remaja putri, khususnya para calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan bayi di bawah usia dua tahun (baduta) dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Program Masta dapat membantu menangani stunting dengan memberikan inovasi dan memperbaiki pola makan dan konsumsi masyarakat yang terstandarisasi gizi serta menggunakan jenis pangan lokal yang mudah tersedia di halaman rumah.
“Yang tidak kalah penting adalah mengubah mindset para calon pengantin untuk memprioritaskan pre-konsepsi ketimbang pre-wedding. Pemeriksaan lingkar lengan, lingkar badan, tinggi serta barat badan dari calon mempelai sebagai prasyarat untuk pernikahan sangat penting untuk mencegah kehamilan yang berpotensi stunting,” katanya.
Hampir merah
Hasto menyebutkan, setidaknya ada 14 kabupaten dan kota yang berstatus “kuning” dengan prevalensi 20%-30% jika diurutkan dari wilayah yang memiliki prevalensi tertinggi terendah mencakup Bandung Barat, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon, Kota Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kota Banjar, Majalengka, Pangandaran, Sumedang, Kabupaten Bekasi, Purwakarta serta Karawang.
"Bahkan, Bandung Barat dengan prevalensi 29,6% nyaris berkategori merah," ucap Hasto.
Sementara itu, masih ada 9 daerah yang berkategori hijau dengan prevalensi 10%-20%, dirangking berdasar angka prevalensi tertinggi hingga terendah meliputi Kota Cimahi, Kota Sukabumi, Kuningan, Subang, Kota Bogor, Ciamis, Indramayu, Kota Bekasi serta Kota Depok.
“Kota Cimahi yang berprevalensi 19,9% dan Kota Sukabumi yang berprevalensi 19,1% yang nyaris mendekati status merah,” jelas Hasto.
Kepala BKKBN itu juga menyampaikan tidak ada satu pun kabupaten atau kota di Jawa Barat yang berstatus “biru” yakni dengan prevalensi di bawah 10%. Hanya Kota Depok yang memiliki angka prevalensi terendah dengan 12,3%.
Kepala Dinas PPKB dan PA Kabupaten Garut, Yayan Waryana mengatakan pihaknya juga terpacu untuk menurunkan prevalensi stunting dan akan menyelaraskan program-program penurunan stunting di Garut sesuai dengan arahan BKKBN.
“Saya berkomitmen penuh bersama seluruh jajaran Pemerintahan Kabupaten Garut untuk melakukan sinergi dan konvergensi bagi penurunan stunting. Partisipasi pemuka agama, tokoh masyarakat, budayawan, mahasiswa, santri dan pelajar menjadi penting karena mereka yang berperan penting di masyarakat untuk mencermati stunting yang ada di wilayahnya masing-masing dengan berhasil menurunkan angka stunting dari 35,2% pada tahun 2019 menjadi 16 % pada pertengahan 2022 ini,” kata Yayan. (H-2)
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved