Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
FILM adalah media yang bisa menjadi hiburan sekaligus pendidikan. Konsep film sebagai produk edutainment sebenarnya bukanlah hal yang baru.
Sejak dulu, khususnya di Indonesia, karya sinematik sarat dengan nilai-nilai pendidikan, mulai dari film layar lebar hingga layar kaca.
Seperti film Nagabonar yang mengajarkan nilai-nilai nasionalisme dari seorang tukang copet, film seri Aku Cinta Indonesia (ACI) di TVRI yang sarat dengan nilai-nilai persahabatan.
Dan tentunya, karya monumental Arifin C Noor, film Pemberontakan G30S PKI yang menjadi tontontan wajib zaman Orde Baru yang mengajarkan bangsa ini tentang bahaya ajaran komunis.
Baca juga: Mobil Edukasi 'Wujudkan Indonesia Bebas Dengue' Hadir di Cirebon
“Di era sekarang, film sebagai sarana pendidikan masih menjadi idealisme para sutradara meskipun porsinya bisa berbeda-beda,” kata CEO Bawana Entertainment, Muchamad Nur Wachid, dalam keterangan pers, Jumat (12/8).
Film Ayat-Ayat Cinta, misalnya, sukses menembus angka 3 juta lebih penonton. Karya Hanung Bramantyo ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Habiburrahman El Shirazy yang juga sama-sama best-seller sebagai fiksi Islami terlaris pada saat itu.
“Namun sayangnya, film yang diangkat dari novel laris lainnya dari penulis yang sama, Ketika Cinta Bertasbih tidaklah sesukses AAC,” katanya.
Padahal film ini benar-benar kental edukasinya dibanding dari sisi mengikuti selera pasar. Mulai dari pesan dakwah yang to the point hingga pemilihan peran utama yang diambil dari orang-orang yang ‘menjaga pergaulan’.
“Di film pertamanya “hanya” menembus 2 juta penonton sedangkan sekuelnya terjadi penurunan, yaitu 1,4 juta penonton,” jelas Nur Wachid.
Pasar vs Idealisme
Tidak bisa dipungkir, menurut Nur Wachid,i bahwa masih banyak sutradara idealis dan punya visi misi edukasi dalam karyanya namun harus berbenturan dengan kepentingan produser yang berorientasi pada bisnis.
Pasar, atau penonton, tidak selalu suka dengan sesuatu yang bersifat frontal apalagi jika disajikan dengan cara yang serius.
“Kita patut acungin jempol pada sinetron religi Para Pencari Tuhan besutan Deddy Mizwar yang selalu sukses di tiap Ramadhan,” ujar Nur Wachid.
Sarat nilai edukasi, tapi juga bisa diterima oleh masyarakat. Terbukti dari banyaknya iklan-iklan yang dipajang selama sinetron ini diputar.
Apakah pasar tidak suka dengan film yang terlalu idealis? Atau sutradara idealis yang tidak mau berkompromi dengan selera pasar?
“Mari kita lihat film KKN Desa Penari yang sampai tulisan ini dibuat sudah menembus angka 7 juta penonton,” katanya.
Tayangan ini sarat dengan penampakan-penampakan hantu, adegan “17 tahun ke atas”, bahasa umpatan, praktek perdukunan, kemusryikan dan sebagainya.
“Namun film ini ada unsur edukasinya, entah disadari atau tidak oleh sutradaranya, yaitu tentang menghormati budaya tempat kita berpijak. Tentu saja porsinya sangat kecil,” papar Nur Wachid
Setidaknya ada lima hal yang harus diperhatikan bagi seorang sineas dalam membuat karya film edutainment tanpa kehilangan potensi pasar.
Pertama, unsur pendidikan bisa disisipkan dalam komedi. Membuat orang tertawa adalah cara efektif untuk memasukkan “doktrin” secara halus.
Kedua, edukasi bisa melalui jalan cerita itu sendiri. Film animasi Disney Coco adalah salah satu contohnya, bagaimana keinginan anak untuk menjadi musisi harus berhadapan dengan budaya turun menurun keluarganya yang mengutuk profesi musisi.
“Dan bisa ketemu jalan tengahnya diakhir cerita, dengan tetap mengusung ajaran bahwa keluarga adalah segala-galanya” jelasnya.
Ketiga, jika harus mengikut selera pasar, porsi edukasi tetap diusahakan harus di atas 30%.
Misalnya, jika total durasi film adalah 2 jam, maka setidaknya 30 menit di antaranya adalah unsur edukasi yang bisa dijabarkan melalui dialog, scene tertentu, atau sekedar narasi.
Keempat, membuat film indie dengan segmen yang niche adalah solusi yang cukup jitu.
Banyak sineas-sineas muda yang justru sukses membuat film-film independen dengan bujet terbatas tanpa produser namun memenangkan penghargaan di tingkat dunia.
Dan kelima adalah “berdamai dengan selera pasar”. Jika masyarakat memang suka drama percintaan, buatlah film percintaan dengan edukasi pentingnya menghindari free sex.
“Jika masyarakat senang dengan film horor, buatlah film horor yang mengajarkan tentang bahaya pergi ke dukun,” jelasnya.
“Jika masyarakat suka dengan film laga, sajikan tayangan perkelahian yang mengajarkan pentingnya sifat berani membela kebenaran dengan berbekal beladiri,” ungkap Nur Wachid.
“Masyarakat perlu diedukasi, dan film adalah media yang tepat untuk mendidik dengan cara yang menghibur,” tegasnya. (RO/OL-09)
Ada tiga fungsi utama mangrove yakni, fungsi jasa, ekologi, dan fisik.
MAHASISWA Marketing Communication dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dengan bangga mengumumkan penyelenggaraan BhoomeEco, acara inspiratif yang mengangkat tema Food Waste.
Persaingan ketat mendorong produktivitas tenaga kerja, daya inovasi bisnis, dan tingkat upah yang semakin tinggi.
Edukasi dan literasi keuangan yang inklusif sangat penting untuk memastikan Teman Tuli dapat berpartisipasi penuh dalam masyarakat dan ekonomi digital.
Bekerjasama dengan Kemenkes RI dan Kemendikbudristek RI, Kao mendukung program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) serta pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Program Toilet Bersih Tingkat Sekolah Dasar ini diselenggarakan sekaligus juga dalam rangka memperingari Hari Anak Nasional 2024.
Oakwood Hotel & Apartments Taman Mini Jakarta telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu hotel ramah keluarga terbaik di Jakarta Timur.
Pada 2023, Spotify mencatat lebih dari 70% total royalti berasal dari artis atau label independen.
Akhir pekan merupakan waktu yang dinantikan banyak orang untuk bersantai dan melepaskan diri dari rutinitas harian.
Apakah kamu pernah merasa penasaran tentang inisial nama yang bisa membuat kehidupan cintamu selalu bahagia?
Membaca novel tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi kita. Dengan membaca novel, kita dapat memperkaya kosakata
Masa remaja adalah periode penting dalam kehidupan yang dipenuhi dengan pembelajaran dan penemuan jati diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved