Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKELOMPOK orang berpakaian seragam putih-putih yang berbaris membawa bendera sering kali menarik perhatian peserta upacara. Mereka adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka. Banyak anak muda yang berbondong-bondong mengikuti tes Paskibraka karena menjadi Paskibraka merupakan sebuah kebanggaan baik kepada orangtua, negara, terlebih pada diri sendiri.
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI No.14 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga 0065 Tahun 2015 tentang Penyelenggara Kegiatan Pengibar Bendera Pusaka berisi sejarah terciptanya Paskibraka.
Baca juga: Sejarah Bendera Sang Saka Merah Putih
Paskibraka lahir pada Jumat, 17 Agustus 1945, di Jl Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta tepat pukul 10.00 pagi. Kala iru, bendera pusaka dikibarkan oleh dua orang pemuda yaitu Latief Hendraningrat dan Suhud.
Namun, pada 4 Januari 1946, Belanda masih ingin menguasai Indonesia sehingga Soekarno dan Hatta harus meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta hingga Bendera Pusaka pun turut dibawa dan dimasukkan ke dalam koper pribadi Presiden Soekarno. Lalu ibu kota Republik Indonesia sempat dipindahkan ke Yogyakarta.
Gagasan Paskibraka berasal dari Mayor Husein Mutahar, yang pada waktu itu diminta Presiden Soekarno untuk mempersiapkan upacara kenegaraan peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1946 di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, pengibaran Bendera Pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda Indonesia, menurut Mayor Mutahar.
Karena keadaan darurat Indonesia, Mayor Mutahar hanya menunjuk 5 pemuda yang terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang putra sebagai perwakilan daerah yang berada di Yogyakarta untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Setelah menjalani misi penyelamatan Bendera Pusaka, Mayor Mutahar tidak lagi menangani masalah pengibaran Bendera Pusaka. Dia kemudian menjabat sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Presiden Soeharto memanggil Mayor Mutahar kembali menangani Bendera Pusaka seperti pada 1946 di Yogyakarta.
Setelah itu, Paskibraka terdiri dari 3 kelompok yaitu, kelompok 17 sebagai pengiring depan, kelompok 8 sebagai pembawa bendera, dan kelompok 45 sebagai pengawal. Angka tersebut merupakan simbol tanggal Proklamasi Indonesia.
Pada 1973, Idik Sulaeman, yang adalah pembina pasukan pengibar bendera mengusulkan nama Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka atau Paskibraka.
Ada dua istilah yang sering kali disamakan yaitu Paskibra dan Paskibraka. Paskibra adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera sementara Paskibraka adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Perbedaan keduanya ialah tempat penugasannya, ketentuan bertugas, seragam, tahap seleksi, dan formasi bertugas.
Paskibraka bertugas di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional, sedang menduduki bangku kelas 10 SMA, berseragam Paskibraka dengan lambang daun dan bunga teratai di bagian lengan kanan atas serta tanda hijau di bahu, menggunakan seleksi seperti tes kesehatan, fisik, wawancara, dan lain-lain, lalu menggunakan formasi 17, 8, dan 45.
Paskibra bertugas dalam lingkungan sekolah, dapat dilakukan oleh semua kelas, berseragam Paskibra yaitu pakaian putih dan kopiah, tidak ada seleksi namun masuk ke ekstrakurikuler, lalu menggunakan formasi bebas menyesuaikan dengan keadaan lingkungan sekolah.
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kirab Merah Putih menjadi ikon dari Festival Merah Putih (FMP) yang digelar setiap tahun di Kota Bogor, jawa Barat, sejak 2015 silam.
Berikut sejumlah klaim segelintir oknum Ba'alawy terkait pahlawan dan kemerdekaan Indonesia yang disampaikan Rhoma Irama. Anhar Gonggong membantah semua klaim itu. Berikut uraiannya.
Penunjukkan Maharani sebagai flag bearer Indonesia tidak hanya menjadi simbol kebanggaan nasional, tetapi juga mencerminkan kebangkitan cabang olahraga judo Indonesia.
Atlet judo Indonesia, Maryam March Maharani, dipilih sebagai pembawa bendera Merah Putih pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024.
Pencanangan Awal Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih Tahun 2024, di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur dilakukan Sabtu (8/6).
Salah satu peristiwa yang ditujukan untuk mengganggu kedaulatan NKRI salah satunya peristiwa DI/TII. Berikut ulasannya.
Pembahasan asmaul husna kali ini yaitu As-Salam. Ini berarti Allah memiliki sifat Yang Maha Memberi Keselamatan. Untuk lebih detailnya, berikut penjelasan asmaul husna As-Salam.
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat jenis baru.
Setelah asmaul husna yaitu Allah, Ar-Rahman, Ar-Rahim, dan Al-Malik, kini kita membahas nama-Nya yang terindah yaitu Al-Quddus.
Senam otak penting dilakukan sama seperti senam tubuh keseluruhan. Banyak manfaat yang kita peroleh dengan melakukan senam otak. Apa saja manfaatnya?
Lagu Ibu Kita Kartini ialah salah satu lagu wajib nasional Indonesia yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved