MRI 3 Tesla Bantu Dokter Diagnosis Penyakit Lebih Presisi

Sekitar 500 pasien dari semua kalangan usia sudah merasakan manfaat fasilitas magnetic resonance imaging (MRI) 3 Tesla milik Rumah Sakit Premier Bintaro di Jakarta Selatan, sejak diluncurkan pada Juni lalu.

“Sejak bulan lalu sebanyak 500 pasien sudah menggunakan MRI 3 Tesla. Tidak hanya orang Tangerang saja, tetapi juga dari luar kota dan sekitaran Tangerang seperti Jakarta,” kata dr. Riris Himawati, Sp.Rad saat acara Healty Talk bertema "RS Premier Bintaro Luncurkan Teknologi Terkini MRI 3 Tesla" di Jakarta, baru-baru ini. 

MRI (magnetic resonance imaging) merupakan teknologi yang mampu menghasilkan pencitraan anatomi di dalam tubuh, mulai dari tungkai, tulang belakang, saraf, otak, perut, jaringan dan otot, dan organ tubuh lainnya.

Baca juga : Robotic Navigation Spine Surgery untuk Penanganan Masalah Tulang Belakang

Pencitraan yang dihasilkan oleh MRI 3 Tesla sangat membantu para dokter untuk memudahkan mendiagnosis penyakit secara lebih cepat.

dr.Raditya Utomo, Sp.Rad (K) RI, yang juga hadir dalam acara tersebut, menuturkan bahwa MRI 3 Tesla membantu dokter melalui komputerisasi.

“Dengan MRI 3 Tesla kita mendapat gambar yang cukup baik dan lengkap dengan waktu yang lebih cepat untuk mendiagnosa penyakit,” kata Raditya menambahkan.

Baca juga : RS Pondok Indah – Bintaro Jaya Tangani Pasien Cedera Akibat Olahraga

MRI 3 Tesla mempunyai beberapa keunggulan dibanding dengan versi MRI sebelumnya. Pertama, kerangka lubang pemeriksaan yang lebih luas, yakni 70 cm, sehingga pasien merasa lebih nyaman lantaran space-nya yang lebih lebar.

Kedua, dilengkapi dengan perangkat pemutar film (audio visual) yang membuat pasien lebih merasa enjoy selama pemeriksaan berlangsung dan ketiga, MRI 3 Tesla menggunakan medan magnet, sehingga pasien tidak perlu kuatir terkena paparan radiasi.

Kehadiran MRI 3 Tesla di RS Premier Bintaro dapat menjadi salah satu bukti komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan menyediakan teknologi terkini pada dunia medis di Indonesia. (Ant/OL-09)