Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PROFESI digital sedang diminati pasar dan akan berlangsung dalam jangka waktu lama. Laporan perusahaan konsultan strategi AlphaBeta menyebutkan, karyawan dengan keterampilan digital memiliki potensi untuk berkontribusi lebih dari Rp4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2030.
Peluang tersebut kemudian ditangkap oleh Refocus Digital Academy, platform pendidikan online yang fokus mengubah seseorang menjadi profesional dalam industri digital. Hal itu ditegaskan oleh CEO & Founder Refocus Education Project Roman Kumay Vyas dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Baca juga: BRI Kurasi 1.317 UMKM untuk Ikut UMKM Ekspor Brilianpreneur 2022
“Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau, kondisi geografi Indonesia menentukan pengembangan IT serta aksesibilitas layanan dan teknologi. Kami memperkirakan 40% dari pertumbuhan lowongan pekerjaan dalam dua tahun ke depan akan menghasilkan kebutuhan rekrutmen yang sangat besar di pasar," kata Roman.
Pihaknya berharap penduduk Indonesia mendapatkan edukasi yang baik serta keterampilan yang memungkinkan mereka mendapat penghasilan yang lebih besar. Google Indonesia memperkirakan ekonomi digital negara akan bernilai sekitar Rp1,7 kuadriliun atau $124,1 miliar pada 2025 (tiga kali lipat dari 2020 dengan nominal Rp548,2 triliun).
"Kami ingin orang-orang untuk memiliki kesempatan edukasi yang baik serta keterampilan yang terpakai sehingga memungkinkan mereka mendapat penghasilan yang lebih besar, terus bertumbuh dan mengembangkan berbagai produk untuk mencapai tujuan mereka," ujar Roman.
"Kami sendiri mengutamakan pengembangan Refocus secara regional, tim kami menetapkan misi untuk mampu melatih lebih dari 1 juta profesional di level internasional yang mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan ambisius,” lanjutnya.
Konferensi yang diadakan oleh Refocus menghadirkan 3 (tiga) pembicara. Selain Roman, pembicara lainnya adalah mantan Ketua Umum IDEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia) Ignatius Untung dan Pakar Pemasaran dan Pemerhati Industri Rintisan serta Director of Digital & Technology dari Michael Page, Imeiniar Chandra.
Menurut Ignatius, kebutuhan transformasi digital perusahaan akan membutuhkan seorang profesional yang mahir di dunia teknologi dan digital. Perusahaan akan mencari kandidat dengan keahlian di bidang teknologi, digital, dan e-commerce.
"Tenaga kerja dengan keterampilan membuat kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, berpengalaman menangani pelanggan, dan pengembangan produk akan sangat dibutuhkan ke depannya," kata Ignatius yang kini menjabat sebagai SVP Marketing Sayurbox.
Di sisi lain, Imeiniar membagikan saran tentang skill yang paling populer di kalangan pengusaha dari sudut pandang SDM serta tips untuk lulus wawancara kerja.
Baca juga: Pertamina EP Resmikan Stasiun Pengumpul, Genjot Produksi Gas hingga 15 MMSCFD
Dalam mencari pekerjaan, kata Imeiniar, karyawan semakin tegas menentukan pilihan mereka. Perusahaan tidak bisa lagi menarik dan mempertahankan talenta tanpa menerapkan faktor-faktor pendukung lain.
"Talenta-talenta semakin mementingkan budaya perusahaan, tujuan perusahaan, dan kepemimpinan dibandingkan merek perusahaan dan promosi,” tutup Imeiniar. (RO/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved