Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi ada sebanyak 35 juta kilogram timbulan sampah yang akan dihasilkan dari masa mudik 2022 ini. Angka itu didapatkan dari perhitungan bahwa akan ada sebanyak 85 juta warga yang melakukan mudik tahun ini.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengantisipasi melonjaknya timbulan sampah tersebut dengan menerbitkan surat edaran nomor 3 tahun 2022 tentang Pengendalian Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran.
"Kita sudah menyiapkan ini sudah sebulan yang lalu. Kita sudah tahu ada jadwal seperti ini lalu kita cek lagi. Cara-cara kerja kita dan bahkan kita sudah kontrol juga di jalan-jalan tol," kata Siti saat meninjau kesiapan mudik 2022 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/4).
Baca juga: Kemendagri : Tren Kasus Covid-19 di Luar Pulau Jawa-Bali Membaik
Baca juga: Jadi Pusat UTBK, Unpad Siap Gelar UTBK-SBMPTN 2022
Ia mengatakan, pihaknya juga telah mengingatkan jajaran pemerintah daerah dan jajaran di tingkat pusat untuk mengontrol ketat pelaksanaan mudik agar minim sampah tahun ini.
Gerakan mudik minim sampah, kata Siti, telah dilakukan sejak 2016 silam. Di mana pihaknya menyediakan sarana agar masyarakat tertib dalam membuang sampah serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan.
Kepada masyarakat, Siti mengimbau agar melakukan sejumlah langkah diantaranya membawa kantong belanja, botol minum dan makanan sendiri untuk mengurangi plastik sekali pakai. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk meletakkan sampah di wadah yang sesuai dengan pilah sampah.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Pelabuhan Tanjung Priok Wisnu Handoko mengungkapkan, setiap harinya Pelabuhan Tanjung Priok menghasilkan sebanyak 100 m2 sampah. Sampah itu terdiri dari sampah darat sebanyak 25% dan sampah laut sebanyak 75%>
"Kita punya 3 TPS dan dikumpukan, dipilah kurang lebih 70% kita buang ke TPA Bantar Gebang dan 30% bisa kita pilah karena sebagian besar sampah plastik," ungkap dia.
Selain itu, pihaknya juga menjalin kontrak dengan pihak pengelola bank sampah agar sampah-sampah tersebut bisa diguna ulang.
"Dan untuk masyarakat kita sediakan 92 unit tempat sampah yang sudah dikelompokkan. Mereka cukup taat sehingga cukup mudah untuk kami membuang sampahnya. Kondisi saat ini tidak dikondisikan karena sehari-hari memang seperti ini pengelolaan sampahnya. Alhamdulillah," pungkas dia. (H-3)
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Amorepacific berkomitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan.
Pada 2023, Indonesia berhasil mengurangi sampah plastik yang berakhir di laut dari 615.674 ton pada 2018 menjadi 359.061 ton, atau turun signifikan sebesar 41,68%.
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Pada 2019 lahirlah Biopac sebagai produk kemasan berbasis rumput laut yang dapat digunakan untuk berbelanja, bungkus makanan, dan berbagai kegunaan lainnya.
TEPI jalan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tak terlepas dari persoalan sampah. Kondisi sampah ini terus jadi sorotan. Sebab warga masih saja membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
Korea Utara baru saja meluncurkan sekitar 500 balon berisi kertas bekas dan plastik, termasuk beberapa yang jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved