Kuota Haji Tahun Depan masih Sulit Bertambah

KEMENTERIAN Agama RI tidak menjamin kuota haji Indonesia akan bertambah pada 2017 karena pekerjaan di Mekah diprediksi belum selesai. Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Jamil di Gorontalo, kemarin, menjelaskan pemerintah Arab Saudi sudah menjelaskan alasan porsi haji sekarang masih dipotong 20%.

"Alasan mereka, Masjidil Haram bukan direnovasi, melainkan nyaris dibongkar semua," kata Jamil. Selain itu, perluasan tempat tawaf belum selesai sehingga pekerjaan di Masjidil Haram termasuk proyek raksasa yang butuh waktu lama.

Menurut dia, pemerintah Saudi sengaja memangkas kuota haji demi keamanan dan kenyamanan jemaah haji yang menunaikan ibadah. "Untuk memastikan tahun depan pekerjaan selesai kami belum bisa, karena dinamika proses pekerjaan di lokasi tersebut tidak pasti," tukasnya.

Bahkan dari informasi yang didapat beberapa bulan lalu, diketahui ada pemutusan hubungan kerja sehingga memengaruhi capaian prestasi pekerjaan. Jika pekerjaan belum selesai, kapasitas tempat tawaf hanya 48 ribu orang per jam. Kalau sudah selesai, bisa sampai 115 ribu orang.

Kuota yang diberikan pemerintah Saudi tahun ini ialah 168.800 orang yang dibagi menjadi 155.200 jemaah untuk haji reguler dan 13.600 jemaah untuk haji khusus.

Kebijakan pemerintah Arab Saudi yang memangkas 20% jemaah tiap negara, menurut Dirut PT Utsmaniyah Hannien Tour Farid Rosyidin membuat masyarakat kini berburu ibadah umrah. "Pergi ke Tanah Suci ialah impian semua umat Islam. Oleh karena itu, ketika ibadah haji daftar tunggunya panjang, masyarakat mengambil alternatif umrah," papar Farid saat pembukaan kantor cabang di Mall @Bassura, Jakarta Timur. (Bay/Ant/H-1)