BRG Libatkan Mahasiswa Restorasi dan Cegah Kebakaran

UPAYA pencegahan kebakaran hutan dan restorasi lahan gambut mulai dilakukan dengan melibatkan berbagai kalangan, termasuk perguruan tinggi. Sebanyak 11 perguruan tinggi menyatakan diri secara resmi ikut andil dalam kegiatan tersebut. Salah satunya ialah dengan riset dan penerjunan mahasiswa ke daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui program kuliah kerja nyata (KKN).

"Kami kerja sama dengan universitas. Selain melalui riset, juga melalui program KKN di daerah yang sudah mengalami dan berpotensi karhutla," ungkap Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead saat Konferensi Pers acara Joint Symposium Restorasi Gambut dan Pencegahan Kebakaran Gambut di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, kemarin.

Nazir juga mengatakan nantinya segera akan dibentuk rancangan program untuk KKN yang akan dilakukan mahasiswa."Semoga perguruan tinggi nantinya bisa menjalankan program mereka dengan konsisten."

Rektor Universitas Gadjah Mada Dwikorita Karnawati mengatakan setiap tahunnya, ribuan mahasiswa di­sebar ke berbagai daerah untuk melakukan KKN. Pada tahun ini dan selanjutnya, penempatan ke berbagai daerah yang terdampak karhutla akan menjadi salah satu prioritas. "Sejak tahun lalu sebenarnya sudah dimulai, tapi baru ke satu daerah setelah terjadinya kebakaran hebat. Setelah ini, akan kami kirim lagi."

Senada dengan Dwikorita, Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi mengatakan, untuk mendukung komitmen pemerintah mencegah karhutla, dan restorasi gambut, menurunkan mahasiswa ke desa-desa terdampak menjadi salah satu kegiatan utama yang dilakukan kampus. "Dengan demikian, kami berharap masyarakat jadi lebih menyadari pen­tingnya gambut," ungkap Aras.

Sekjen Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Ainun Naim mengatakan selama ini telah banyak riset yang dilakukan perguruan tinggi terkait dengan gambut. "Dengan kerja bersama, perguruan tinggi diharapkan bisa lebih berperan melalui riset dan peran aktif mahasiswa." (Pro/H-2)