Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Melati Wijsen Pendiri ByeByePlasticBag turut mewakili anak muda bersuara dalam sidang Majelis Interparliamentary Union (IPU) ke-144 yang digelar di Bali Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin (21/3). Di depan para anggota Melati mendesak aksi segera dilakukan. IPU ke-144 mengangkat tema besar 'Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change’.
Ia mengingatkan hanya tersisa 7 tahun lagi sebelum target untuk menahan laju peningkatan suhu hingga 2 derajat pada 2030 dicapai. "Kita punya 7 tahun 123 hari 22 jam 45 menit untuk melakukan aksi menanggulangi perubahan iklim," ucapnya pada sidang Majelis yang dipimpin oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani.
Perubahan iklim, tegasnya, terjadi saat ini dan tidak ada satupun tempat di bumi yang tidak terdampak.
"Generasi muda paham dan tidak menunggu hingga kami tua untuk melakukan aksi," ucapnya.
Generasi muda, imbuhnya, ingin penebangan hutan dihentikan, menuntut agar tidak ada lagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang bersumber dari batu bara dan fokus pada akselerasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Kita tidak membutuhkan konferensi lagi, sambutan-sambutan, ataupun riset tapi krisis iklim terjadi dan sulit memang membayangkannya dengan AC menyala, lampu menyala, tapi terjadi banjir, kebakaran hutan dan es turun di daerah yang tidak seharusnya perubahan iklim terjadi saat ini," paparnya.
Krisis iklim, terang Melati, membuat ada lebih banyak pengungsi, orang-orang kehilangan rumahnya, lebih banyak penyakit serta pandemi jika aksi tidak dilakukan sekarang. (OL-12)
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengingatkan kita akan dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai terhadap lingkungan
Penggunaan wadah-wadah yang bukan kantong plastik salah satunya bertujuan untuk mengurangi limbah plastik.
FRASA ini diangkat Rektor Singapore Management University Prof Lily Kong saat berbicara pada St Gallen Symposium yang mengambil tajuk confronting scarcity.
Limbah plastik telah menjadi isu krusial di Indonesia, di mana belum semua orang menyadari dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehata
Plastik jenis PP memiliki keunggulan antara lain dapat digunakan berkali-kali sehingga daur hidup bisa lebih panjang.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa daur ulang plastik menimbulkan risiko lingkungan dan kesehatan, termasuk tingginya tingkat mikroplastik dan racun berbahaya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved