Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BERKUMUR di pangkal tenggorok atau gargle terbukti dapat mencegah infeksi saluran napas atas akut, terlebih dalam situasi pandemi covid-19.
Ketua Kelompok Studi Laring Faring Perhati-KL, Arie Cahyono menjelaskan gargle merupakan cara untuk membersihkan kuman yang sudah masuk dari saluran pernapasan atas dan bersarang di tenggorok.
Metode ini bermanfaat untuk penurunan odds ratio demam pada anak, penurunan insidensi ISPA, menghilangkan halitosis dan sisa makanan, mengurangi nyeri, hingga terbukti mencegah infeksi saluran napas atas akut.
Baca juga: Individu Berkebutuhan Khusus Perlu Penanganan Tersendiri untuk Periksa Gigi
"Sejak pandemi, masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal gargle sebagai salah satu upaya menjaga kebersihan rongga mulut tapi masih banyak yang belum melakukannya secara benar dan rutin," ujar Arie dalam peluncuran kampanye nasional Waktu Indonesia Gargle, dikutip Rabu (16/3).
Arie mengatakan, di Jepang, terdapat panduan yang menganjurkan gargle sebagai salah satu cara pencegahan ketika terjadi pandemi influenza.
Lebih lanjut, Arie menerangkan bahwa gargle juga bisa dilakukan oleh anak-anak yang sudah berusia di atas 6 tahun.
Sebagai pemula, anak bisa menggunakan air biasa dan dipandu atau diawasi orangtua.
"Untuk anak-anak hindari gargling menggunakan bahan yang mengandung alkohol," kata Arie.
Gargle sendiri terdiri dari dua pilihan bahan, yang bersifat natural seperti air putih, air garam dan teh hijau. Sedangkan yang bahan antiseptik biasanya menggunakan Povidone Iodine (PVP-I).
PVP-I memberikan perlindungan ekstra dan dapat menjadi salah satu pilihan cairan gargle karena terbukti memiliki spektrum luas, termasuk untuk membunuh kuman penyebab penyakit di rongga mulut dan tenggorok.
Cairan antiseptik PVP-I memiliki aktivitas antiinfeksi terhadap bakteri, jamur, virus, termasuk Coronavirus. Efektivitas PVP-I dalam melawan covid-19 telah banyak dibuktikan melalui berbagai studi.
Selain itu ber-gargle menggunakan PVP-I dapat digunakan untuk mengatasi gusi bengkak, sakit tenggorok, sariawan, bau mulut, dan nafas tidak segar. dr. Arie menerangkan bahwa PVP-I tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan mukosa mulut.
"Masyarakat dianjurkan untuk ber-gargle dua kali sehari selama 30 detik sesuai kebutuhan seperti saat keluar rumah dan setelah bertemu orang lain," ujarnya.
Melakukan gargle bisa dengan cara 3T yaitu tuang, teguk dan tengadah. Pertama-tama, tuang cairan gargle sebanyak 15-20cc. Lalu teguk dan tahan cairan di kerongkongan. Tengadahkan kepala sejauh 45 derajat dan hembuskan napas selama 30 detik, kemudian buang. (Ant/OL-1)
Mengatasi batuk tidak selalu memerlukan obat-obatan kimia. Beberapa bahan alami terbukti efektif untuk meredakan batuk.
IREKTUR Pasca Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama menilai meski adanya laporan peningkatan hingga 2 kasus kematian akibat covid-19 di Desember
Pneumonia memang bisa diobati, namun dengan kluster terkini Mycoplasma pneumoniae diharapkan masyarakat lebih waspda penularannya pada anak.
PENINGKATAN kasus pneumonia pada anak di Tiongkok diduga disebabkan karena bakteri mycoplasma pneumoniae. Bakteri tersebut bukan kasus baru yang terjadi di dunia.
Polusi partikel halus menyebabkan kematian lebih dari 250.000 orang di Uni Eropa pada 2021. Ini menurut laporan Badan Lingkungan Eropa (EEA) yang diterbitkan Jumat (24/11).
Terdapat berbagai jenis pencemaran udara yang bisa membahayakan kesehatan terutama bagian pernapasan. Risiko pencemaran udara karena ada bahan-bahan polusi yang dikandung oleh udara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved