Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HAND sanitizer karya siswa Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 (Smamda) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, meraih medali emas pada World Science, Enviroment And Engineering Competition (WSEEC) 2021.
Judul penelitian yang mereka lombakan adalah The Utilization Of Durian Skin, Bagasse, and Candlenut Seeds In The Era Of Pandemic To Be A Hand Sanitizer. Berbeda dengan hand sanitizer pada umumnya, mereka menciptakan hand sanitizer yang ramah lingkungan.
Disebut ramah lingkungan karena berbahan ampas tebu dan biji kemiri yang juga tak terpakai. Uniknya lagi aroma hand sanitizer adalah durian karena menggunakan kulit buah khas Asia Tenggara tersebut.
"Kandungan utama hand sanitizer kan ada tiga, alkohol, gliserin dan disinfektan. Alkohol kita manfaatkan ampas tebu, gliserin menggunakan biji kemiri yang sudah afkir, sementara disinfektan memang menggunakan kimiawi supaya ampuh membunuh kuman," kata guru Kimia Smamda Sidoarjo sekaligus guru pembimbing siswa mengikuti lomba, Ernawati Kristinningrum, Senin (21/2).
WSEEC yang menjadikan lima siswa Smamda Sidoarjo meraih emas tersebut sebenarnya berlangsung Juni 2021 lalu. Namun baru dipublikasikan karena kondisi pandemi covid-19. Perlombaan itu pun juga dilakukan secara daring. WSEEC 2021 diikuti 21 negara baik dari Asia dan Eropa.
Hand sanitizer berbahan ramah lingkungan tersebut meraih medali emas tingkat internasional dari Indonesia Young Scientist Association (IYSA). Bahkan juga mendapat special award tingkat internasional dari Malaysia Innovation Invetion, and Creativity Association (MIICA).
Juri asal Malaysia, kata Ernawati, saat itu sempat menanyakan mengapa aroma hand sanitizer dipilih durian. Apalagi tidak semua orang menyukai aroma terapi, mengingatkan buah durian tidak ada di sejumlah negara seperti di Eropa.
"Namun anak-anak saat itu juga pintar menjawab, sengaja memilih itu karena icon buah Asia. Selain itu yang digunakan bukan buahnya melainkan kulit atau limbahnya," kata Ernawati.
Hand sanitizer yang diciptakan lima siswa dan satu guru pembimbing ini sengaja berbahan limbah ampas tebu. Ampas tebu ini kebetulan mudah didapatkan di Sidoarjo karena lokasi sekolah hanya beberapa kilometer dari Pabrik Gula Candi.
Ampas tebu tersebut disterilisasi dengan cara dipanaskan hingga suhu mencapai 120 derajat celcius. Setelah proses sterilisasi cukup pada suhu tersebut, ampas tebu yang sudah menjadi adonan didinginkan. Ampas tebu yang sudah dingin selanjutnya dimasukkan botol untuk proses fermentasi.
Ampas tebu yang sudah difermentasi itu kemudian dilakukan destilasi. Destilasi ini adalah proses untuk memisahkan alkohol yang ada pada kandungan ampas tebu. Proses destilasi dilakukan kedap udara agar hasilnya bisa maksimal.
Dalam proses destilasi ini juga disertai pendinginan yang cukup menggunakan es batu. Pendinginan dilakukan agar terjadi kondensasi uap alkohol secara sempurna. Lalu dimasukkan ke tempat tertutup. Di sisi luar tempat yang tertutup juga diberi es batu, tujuannya agar alkohol tidak menguap lagi.
"Satu lagi yang perlu dicatat, proses kondensasi ini membutuhkan suhu 78 derajat celcius, karena titik didih alkohol berada pada suhu tersebut," kata Vina Rachma Yunita, salah satu siswa.
Empat siswa lain peraih medali emas tersebuta dalah Jihan Faradina, Septamara Aurora Putri Perta, Kanayya Huwaidah Fayyadhiyah dan Raysha Nazwa Putri Sugiarto. (OL-13)
Baca Juga: Wamen LHK: Persoalan Sampah Harus Menjadi Perhatian Utama Semua Pihak
Kemitraan ini mendukung pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering and Math) bagi pemuda kurang mampu dalam program enam tahun.
Nestlé terus memberi dukungan terus mendorong karyawan perempuannya untuk berkarya di bidang STEM (Science, Technology, Engineering and Math).
Kontestan asal Arab Saudi meraih medali emas dalam ajang World Invention Creativity Olympics (WICO) 2022.
Egelman mengatakan penelitiannya dapat memberikan pemahaman baru dan membantu untuk membuka jalan bagi teknologi yang didasarkan pada baling-baling mini.
PRESTASI membanggakan dicetak Imran, siswa Madrasah Tsanawiyah (MTsn) 1 Tangerang Selatan, Banten di Internasional Youth Metaverse Robot Challenge 2022.
INOVASI dari dunia farmasi terutama obat berbahan dari alam atau Green Pharmacy/fitofarmaka bisa menjadi jawaban bagi dunia kesehatan untuk isu penaggulangan bahan kimia.
Irene juga berharap, para siswa agar terus konsisten dan persisten dengan bakat dan minat yang dimiliki khususnya dalam dunia debat.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
EMPAT perempuan ditangkap jajaran Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Bogor, Selasa (2/7), karena terlibat kasus perjudian online. Mirisnya mereka masih berusia remaja.
Misi budaya yang ditampilkan dengan membawakan 7 tarian tanah air antara lain Tari Yapong, Tari Greget, Tari Tokecang, Tari Tortor, Tari Engbal, Tari Piring dan Tari Saman.
Tahun ini, NSDC mengangkat tema "Speak of Your Mind, Speak for Indonesia" dan diikuti oleh 36 kontingen provinsi dan 1 tim dari Sekolah Luar Negeri Indonesia.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah melarang sekolah menggelar study tour dan akan menjatuhkan sanksi bagi pelanggarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved