Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hoaks Jadi Tantangan Pada Komunikasi Publik Penanganan Covid-19

Syarief Oebaidillah
29/12/2021 22:42
Hoaks Jadi Tantangan Pada Komunikasi Publik Penanganan Covid-19
Media Gathering bertajuk Komunikasi Publik Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), Rabu (29/12).(MI/Syarief Oebaidillah)

DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong menyatakan komunikasi publik penanganan covid-19 dinilai sudah lebih baik. Namun tantangannya pada media sosial (medsos) yang masih kerap menebar hoaks.

"Komunikasi publik pemerintah kita dalam penanganan covid-19 dinilai telah efektif dengan skor nilai sekitar 8," ungkap Usman pada Media Gathering di Serpong, Banten, Rabu (29/12).

Media Gathering bertajuk Komunikasi Publik Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) yang digelar Ditjen IKP Kemenkominfo itu, dipandu praktisi media Silih Wasesa, menghadirkan Sonny Harry B Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penaganganan Covid 19 Nasional serta 30 perwakilan media massa.

Usman Kansong mengungkapkan kesimpulan tersebut berdasarkan kerjasama riset Ditjen IKP Kemenkominfo dengan Universitas Indonesia (UI). Dia menjelaskan hasil riset dengan UI menyebutkan strategisnya peran media massa dalam penanganan covid 19 sebagai rujukan masyarakat.

"Kalangan media mainstream seperti televisi menjadi media utama, media cetak, media online menjadi rujukan utama namun media sosial alias medsos yang cukup favorit terkendala karena banyak tersebar berita berita hoaks," ungkap Usman.

Lebih jauh, Usman mencontohkan data temuan hoaks medsos tentang vaksin mencapai 420 dengan sebaran hoak menjadi 2518. Sebaran hoaks tersebut terbanyak pada Facebook, diikuti Instagram, dan Tiktok.

Untuk menangkal medsos hoaks tersebut, Usman menyatakan telah meminta pihak terkait untuk di takedown. "Kami ada kerjasama sehingga bisa meminta untuk di takedown agar hoaks tidak menjadi masif dan merugikan masyarakat, " tegasnya.

Adapun sejumlah langkah menangkal hoaks, Usman, mengutarakan pihaknya telah melakukan literasi digital, yang diikuti lebih dari 10 juta peserta tahun ini. Literasi digital tersebut mencakup  empat materi yakni digital skill, digital ethic,digital culture dan digital safety.

Dalam kesempatan sama Sonny Harry B Harmadi mengakui amat strategis peran penting kalangan media massa dalam penanganan covid 19. Melalui insan media, Sonny meminta Satgas Covid-19 di daerah agar lebih aktif dan pro aktif menangani covid 19 di.daerah masing- masing.

"Jangan selalu.Satgas Pusat.yang diminta turun tangan padahal kasus yang ada menjadi kewajiban satgas daerah yang menanganinya.Kami berharap teman teman media massa melalui koresponden nya di daerah dapat membantu kami perihal tersebut," ungkap Sonny. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya