Selandia Baru Longgarkan Penguncian, Warga Auckland Kembali ke Mal

TOKO-TOKO dan mal di kota terbesar Selandia Baru, Auckland, membuka pintu mereka untuk pertama kalinya dalam tiga bulan hari ini ketika kota itu, yang merupakan pusat penyebaran wabah virus korona di negara itu, dibuka kembali secara bertahap.

Toko-toko ritel terisi dalam beberapa jam setelah dibuka kembali, sementara beberapa pembeli dilaporkan mengantri di luar mal semalaman untuk memanfaatkan penawaran awal di beberapa toko.

Baca juga: Jakarta PPKM Level 1, Transjakarta Aktifkan Kembali Empat Rute

Perpustakaan, museum, dan kebun binatang juga diizinkan menerima pengunjung ketika pemerintah melonggarkan pembatasan virus korona di tengah peningkatan tingkat vaksinasi dan karena meningkatnya tekanan dari para kritikus yang menyerukan lebih banyak kebebasan. Namun, sektor perhotelan tetap tutup.

Dalam kunjungan pertamanya ke kota itu sejak dikunci pada 17 Agustus, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan sektor perhotelan akan dibuka kembali segera setelah Auckland mencapai target vaksinasinya.

"Kami telah mempertahankan kontak dengan perwakilan perhotelan sepanjang jalan ... kami tahu betapa sulitnya itu," kata Ardern. "Tapi cahayanya ada di ujung terowongan. Kita akan melihat pembukaan kembali dalam waktu dekat ketika Auckland mulai mencapai target tersebut," katanya.

Ardern mengatakan kota itu akan beralih ke sistem "lampu lalu lintas" baru untuk mengelola wabah daripada penguncian setelah 90% warga Auckland telah divaksinasi lengkap. Sejauh ini, sekitar 84% warga Auckland telah menerima dosis kedua mereka.

Sementara Selandia Baru telah dikritik karena awal yang lambat untuk kampanye vaksinasinya, hampir 80% dari populasi yang memenuhi syarat kini telah menerima dosis kedua.

Disampaikan pemerintah, sekolah-sekolah Auckland dapat kembali melakukan pembelajaran tatap muka mulai 17 November.

Terlepas dari keberhasilannya tahun lalu dalam menghilangkan covid-19, Selandia Baru telah berjuang untuk melawan varian delta yang sangat menular tahun ini, memaksa Ardern untuk beralih dari strategi nol kasus melalui penguncian menjadi hidup dengan virus.

Selandia Baru masih memiliki kasus virus korona terendah di dunia dengan di bawah 8.000 infeksi dilaporkan sejauh ini dan 32 kematian. Terlepas dari 1,7 juta warga Auckland, dan penduduk di beberapa wilayah tetangga, kehidupan sebagian besar penduduk lainnya telah kembali normal di dalam negeri meskipun perbatasan negara masih tetap tertutup rapat. (Malay Mail/OL-6)