Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan menantikan generasi kedua dari vaksin covid-19, yang dapat mencakup semprotan hidung dan versi oral.
Swaminathan mengatakan vaksin semacam itu dapat memiliki keunggulan dibandingkan yang ada saat ini karena akan lebih mudah diberikan daripada disuntikkan, bahkan dapat diaplikasikan sendiri.
Dia menuturkan, ada 129 kandidat vaksin berbeda yang telah mencapai uji klinis atau sedang diuji pada manusia, sementara 194 lainnya belum begitu maju dalam pengembangannya dan masih dikerjakan di laboratorium.
Baca juga: Turunkan Alat Berat, Pemerintah Daerah Buka Akses Jalan Tertutup Material Longsor
"Ini mencakup seluruh jajaran teknologi," katanya dalam interaksi langsung di saluran media sosial WHO.
"Mereka masih dalam pengembangan. Saya yakin beberapa dari mereka akan terbukti sangat aman dan manjur dan yang lain mungkin tidak.”
"Mungkin ada keuntungan dari beberapa vaksin generasi kedua. Jelas jika Anda memiliki vaksin oral atau vaksin intra-nasal, ini lebih mudah diberikan daripada suntikan.”
“Akhirnya kita bisa memilih mana yang paling tepat.”
"Jika bukan untuk covid-19, kami akan menggunakan platform ini untuk infeksi lain di masa depan,” imbuhnya.
Swaminathan menjelaskan keuntungan dari vaksin yang disemprotkan ke hidung, seperti yang terjadi di beberapa negara dengan vaksin influenza.
"Jika ada respons imun lokal, maka virus itu akan menangani virus bahkan sebelum virus itu masuk dan menetap di paru-paru dan mulai menimbulkan masalah," terangnya.
WHO hanya memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk tujuh vaksin covid-19 yang dibuat oleh Pfizer/BioNTech, Moderna, AstraZeneca, Johnson & Johnson, Sinopharm, Sinovac dan minggu lalu Bharat Biotech.
"Tidak ada vaksin yang 100%. Tidak ada yang pernah mengklaim bahwa vaksin akan 100% melindungi. Tapi 90% adalah jumlah perlindungan yang luar biasa, dibandingkan dengan nol," kata Swaminathan.
“Sampai sekarang, dengan vaksin yang telah kami setujui, belum ada sinyal yang mengkhawatirkan sehingga kami perlu mengatakan, kami perlu memikirkan kembali vaksin ini,” tandasnya.
Menurut penghitungan AFP, kini lebih dari 7,25 miliar dosis vaksin telah diberikan di seluruh dunia. (Straitstimes/H-3)
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
WHO mengumumkan akan mengirimkan 1 juta vaksin polio ke Gaza, setelah penyakit yang sangat menular itu terdeteksi baru-baru ini dalam sampel air limbah dan limbah.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur WHO, melaporkan tim WHO telah berhasil mencapai Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara untuk menilai kemajuan rehabilitasi.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin agar tidak mengalami risiko gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi obat palsu
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Sebanyak 21 warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza di tengah serangan Israel pada Kamis (27/6) untuk mendapat perawatan medis di luar negeri.
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved