Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERKEMBANGAN digitisasi Aksara Kawi ke Unicode menemui babak baru. Diperkirakan pada pertengahan tahun depan Aksara Kawi sudah resmi dirilis ke dalam tabel Unicode. Rencana itu tidak lepas dari peranan pengusung proposal Unicode Aksara Kawi , yakni Ilham Nurwansah dan Aditya Bayu Perdana.
Menurut Ilham dalam keterangan yang dirilis Pandi pada Senin (25/10), Aksara Kawi sebelumnya telah didaftarkan ke Unicode oleh seorang pria berkebangsaan India bernama Anshuman Pandey. Namun menurut dia, Aksara Kawi yang didaftarkan ke Unicode belum lengkap karena Pandey kekurangan referensi untuk penelitian.
“Pengajuan Aksara Kawi sebelumnya pernah didaftarkan oleh Anshuman Pandey pada 2012, yaitu Preliminary Proposal to Encode the Kawi Script. Namun Aksara Kawi yang sudah terdaftar belum lengkap dan harus diperbaharui kembali,” ungkap Ilham yang juga merupakan konsultan Pandi dalam program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN).
Lebih lanjut, Ilham menambahkan bahwa ia dan Aditya memperbaharui dan mengajukan kembali proposal Aksara Kawi ke Unicode pada September 2020. Setelah pengajuan tersebut, Unicode merespon dan memberikan evaluasi dan catatan lalu revisi proposalnya dikirimkan kembali oleh keduanya pada Desember 2020.
Aditya mengatakan bahwa Unicode telah merespon secara tertulis dan secara intens melakukan rapat dengan Script Ad Hoc Unicode beberapa kali.
Baca juga: Bahasa Daerah Cerminan Kekayaan Bangsa Berbineka
“Berdasarkan beberapa pertemuan Script Ad Hoc yang saya dan Ilham ikuti, beberapa proposal aksara Kawi sudah diusulkan dan diterima oleh Unicode, telah diterima dan direncanakan akan diterbitkan pada Unicode versi 15.0, berdasarkan dokumen Unicode Technical Committee (UTC),” tutur Aditya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Bidang Pengembangan usaha, Pemasaran dan Kerjasama Pandi, Heru Nugroho, menyambut antusias kabar tersebut. Ia mengungkapkan pada akhirnya ada sosok anak muda asli Indonesia yang bisa mendaftarkan Aksara Nusantara ke Unicode.
Adapun Aksara Nusantara yang sudah masuk kedalam tabel Unicode sebelumnya ialah Aksara Jawa, Sunda, Bali, Batak, Rejang, dan Lontaraq, dimana seluruh pengusul aksara yang sudah masuk unicode tersebut adalah peneliti Asing, meskipun secara teknis, banyak dibantu pegiat atau akademisi dari Indonesia.
“Kita bangga bahwa pengusung untuk digitisasi aksara kawi ke Unicode akhirnya akan dituntaskan oleh pribumi Indonesia. Meskipun diawali oleh seorang dari India, Anshuman Pandey, namun pada akhirnya disusun ulang dan dilengkapi oleh Ilham Nurwansah dan Aditya Bayu Perdana. Diperkirakan tahun depan Unicode sudah akan rilis resmi pada tabel Unicode, dan pada akhirnya Aksara Kawi bisa diupayakan untuk proses digitalisasi,” pungkas Heru. (R-3)
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Rata-rata pengusaha travel disebutkan setuju dengan digitalisasi. Sebab, transaksi digital bisa lebih praktis digunakan, hingga mencegah terjadinya penipuan.
Bank Indonesia bakal meluncurkan fitur baru dalam kartu kredit Indonesia segmen pemerintah. Fitur tersebut ialah online payment virtual card tokenization sebagai pengembangan teranyar.
Komponen-komponen canggih ini menjadikan Maveric Quantum sebagai laptop pertama Indonesia yang menjalankan Microsoft Copilot+ PCs, menjamin performa AI yang optimal.
Kini banyak pekerjaan yang sudah menggunakan teknologi digital, sehingga perlu bagi masyarakat untuk mengikuti perkembangan digital.
Bagaimana solusinya? Berikut langkah-langkah agar laptop kita berlari kencang.
Kasubdit Kepustakaan Islam Kemenag, Nur Rahmawati, menekankan peran strategis perpustakaan masjid dalam menyebarkan informasi dan edukasi terkait kebencanaan.
Digitalisasi transaksi itu baik dan sangat memudahkan. Karena efisien dan justru bisa memudahkan para pelaku usaha maupun pembeli.
Literasi digital menjadi penting diterapkan oleh semua orang untuk masuk dalam dunia kerja.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
PENINGKATAN literasi digital masyarakat dan pemerintah harus mendapat perhatian serius dalam upaya beradaptasi menghadapi sejumlah tantangan seiring perkembangan zaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved