Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ANDA pasti tahu apa itu mimisan. Mimisan atau epistaksis merupakan salah satu kondisi dimana terjadi perdarahan melalui hidung. Perdarahan yang terjadi dapat melalui salah satu lubang hidung atau kedua lubang hidung.
Mimisan tidak selalu menandakan kondisi serius. Ini adalah kondisi kesehatan yang lazim terjadi ketika udara sedang kering, stres, bahkan bersin terlalu keras juga bisa menyebabkan kondisi ini. Ada pun kelompok individu yang rentan mengalami mimisan, seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
Mimisan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari yang kecil sampai dengan hal yang berhubungan dengan kondisi kesehatan Anda.
Baca juga : Anak Anda Mimisan Berulang? Kemungkinan Ada Alergi
Lapisan hidung Anda terdiri dari banyak pembuluh darah kecil yang mudah pecah, sehingga sangat mudah untuk terjadi perdarahan hidung atau mimisan.
Penyebab mimisan paling umum adalah kondisi udara yang kering dan kebiasaan mengorek hidung. Kedua hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah halus di dalam hidung pecah, sehingga terjadi perdarahan.
Selain kedua penyebab di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya mimisan. Faktor risiko tersebut meliputi:
Baca juga : Cara Menghentikan Mimisan dan Pertolongannya
Adapun berdasarkan jenis mimisannya, penyebab sering mimisan pun dapat berbeda, yaitu :
Sebagian besar, penyebab sering mimisan bisa termasuk pada kelompok mimisan anterior. Mimisan jenis ini biasanya lebih sering terjadi pada anak kecil (sekitar usia 2-10 tahun) dan biasanya bukan menjadi tanda hal serius.
Penyebab mimisan anterior biasanya antara lain:
Baca juga : Ingin Tahu Vaksin Apa Saja yang Anda Butuhkan? Ingat Saja HALO
Mimisan jenis ini lebih jarang terjadi, tapi biasanya lebih sering terjadi pada orang dewasa. Mimisan posterior juga biasanya terjadi lebih parah sehingga membutuhkan penanganan yang serius.
Penyebab mimisan posterior biasanya adalah:
Ketika mengalami mimisan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencoba untuk tenang dan tidak panik. Kemudian, lakukan langkah-langkah penanganan awal mimisan sebagai berikut:
Baca juga : Waspadai Diare selama Liburan
Setelah mimisan berhenti, usahakan untuk tidak membuang ingus, mengorek bagian dalam hidung, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat setidaknya selama 24 jam.
Selain itu, hindari rokok dan konsumsi minuman alkohol. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya iritasi hidung atau risiko perdarahan berulang.
Jika langkah-langkah di atas tidak efektif untuk menghentikan mimisan, maka dibutuhkan penanganan oleh dokter. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dokter untuk mengatasi mimisan adalah:
Hidung merupakan salah satu komponen penting dalam tubuh yang berfungsi untuk keluar masuknya udara dalam tubuh manusia. Hidung juga tak lepas dari penyakit, salah satunya tumor hidung.
Teny mengatakan mendongakkan kepala atau memasukkan daun sirih ke hidung bukanlah cara yang tepat untuk mengatasi mimisan.
Penanganan anak yang mimisan karena alergi akan diberikan pengobatan yang sesuai dengan indikasi pemicunya.
Saat mimisan tiba-tiba muncul, langkah-langkah cepat dan tepat dalam menghentikannya dapat menjadi pengetahuan berharga.
Mimisan dapat terjadi karena beberapa faktor seperti cedera, udara kering, hingga sebagai gejala penyakit berat. agar tak panik ini yang bisa dilakukan ketika mengalami mimisan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved