Film Yuni Raih Penghargaan di Toronto International Film Festival 2021

YUNI, sebuah film garapan Sutradara, Kamila Andini berhasil meraih penghargaan bergengsi di ajang Toronto International Film Festival (TIFF) 2021.

Dalam perhelatan ini Yuni diganjar 'Platform Prize' yang dipersembahkan TIFF untuk film dengan nilai artistik tinggi dan menunjukkan visi penyutradaraan yang kuat.

Dalam pesan singkat yang diterima Media Indonesia, Minggu, (19/9), Kamila menyatakan penghargaan kali ini bukan hanya kemenangan untuk Indonesia, tapi juga untuk sinema Asia Tenggara. Ia pertama kali terjun ke ajang TIFF pada 2015, dan tahun ini menjadi kesempatan ketiga kalinya berkompetisi dalam ajang yang diinisiasi sejak 1976 tersebut.

“Saya tidak percaya ini. Tapi saya pikir saya melihat ini sebagai harapan. Ini untuk suara-suara perempuan di Indonesia yang belum pernah terdengar, dan ini untuk setiap perempuan di Indonesia dan di dunia yang telah berjuang selama bertahun-tahun, mencoba menemukan pembebasan mereka sendiri," katanya.

Baca juga : Guru Besar UGM Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia

TIFF sendiri menyatakan Yuni adalah karya yang telah mengubah lensa dunia atas misteri tak berujung pada kehidupan remaja. Bagi mereka, Kamila telah berhasil menawarkan keseimbangan di tengah-tengah meningkatnya bias gender melalui karakter Yuni.

"Juri telah tersentuh oleh film yang menawarkan perspektif baru dan intim pada sebuah cerita remaja yang memiliki struktur dan framing yang halus serta sinematografinya yang baik," kata mereka, seperti dikutip dari akun Instagram Ifa Isfansyah, Sineas sekaligus suami Kamila.

Adapun film Yuni sendiri menampilkan para aktor seperti Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Marissa Anita, dan Asmara Abigail. Selain itu, ada juga Muhammad Khan, Nazla Thoyib, Neneng Risma, Vania Aurell, Boah Sartika, dan lainnya.

Dalam film, sosok Yuni dikisahkan sebagai seorang gadis yang memiliki keinginan untuk belajar di perguruan tinggi. Saking besar keinginan tersebut, ia bahkan berani menolak lamaran dua orang pria yang menghampirinya.

Sikap demikian lantas memicu perbincangan yang diselubungi keyakinan bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah. "Andini telah membawa hasrat dan mimpi sederhana seorang Yuni ke dalam konflik dengan logika adat yang keras," tulis TIFF di laman daringnya. (OL-2)