Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN adan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk mendukung pengembangan vaksin Merah-Putih hingga akhir tahun ini. Anggaran tersebut juga dimanfaatkan untuk membangun fasilitas penelitian atau labotorium.
"Untuk sampai dengan akhir tahun saya sediakan Rp200 M. Termasuk untuk membangun fasilitas GMP berbagai platform dan a-BSL-3. Ini lebih dari cukup, karena kita tidak dari nol, sudah ada gedung yang dialihfungsikan untuk a-BSL-3, fasilitas pendukung di komplek BSL di Cibinong, semua SDM terbaik dokter hewan dan para zoologist," ungkap kepala BRIN Laksana Tri Handoko kepada Media Indonesia, Jumat (27/8).
Menurut Handoko, proses pengembangan vaksin memang membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus tetap sesuai dengan standar ilmiahnya. Hal itulah yang selalu ditekankannya agar pengembangan vaksin di Tanah Air benar-benar berjalan sesuai standar global.
Diakuinya saat ini kendala pengembangan vaksin disebabkan belum tersedianya faslitas atau laboratorium a-BSL-3. Lantas BRIN fokus membangun fasiltas tersebut sehingga pengembangan vaksin ke depan bisa berjalan baik.
Baca juga: Meski Sinovac Telah Diakui, WNI belum Bisa Masuk Arab Saudi
Lebih lanjut, Handoko menjelaskan bahwa di tahap-tahap awal pengembangan vaksin tidak mengeluarakan anggaran yang besar. "Kalau dari tahapan, untuk sampai ekspresi vektor cukup Rp1-2 M. Yang mahal adalah tahap setelahnya. Tetapi kalau semua infrastruktur dan operator kita sediakan diluar hewan coba (mencit dan macaca), sampai dengan uji praklinis cukup Rp10 M," imbuhnya.
Pada uji klinis fase 1 dan 2 juga belum besar anggarannya, karena jumlah responden hanya sedikit, sekitar 100-200 orang saja. "Yang besar waktu fase 3 karena responden bisa ribuan. Dan ini tergantung lokasi, apalagi kalau sampai ke luar negeri. Karena semakin sulit mencari responden akibat tingkat vaksinasi yang sudah cukup tinggi ke depan. Selain itu metode uji juga berubah, tidak cukup dengan kelompok kontrol yang tidak divaksin, tetapi juga harus ada pembanding dengan yang menerima vaksin lain," jelasnya Handoko.
Dengan adanya integrasi BRIN, maka fasilitas laboratorium yang dibangun bisa dimanfaatkan semua peneliti. Dengan demikian pengembangan vaksin yang membutuhkan fasilitas laboratorium berstandar global bisa dipenuhi.(OL-4)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved