Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gandeng Tokoh Agama, Rumah Ibadah Bisa Dijadikan Sentra Pengendalian Covid-19.

Faustinus Nua
09/8/2021 11:30
Gandeng Tokoh Agama, Rumah Ibadah Bisa Dijadikan Sentra Pengendalian Covid-19.
VAKSINASI COVID-19 SECARA MASSAL: Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin covid-19 tahap pertama ke tokoh masyarakat di Islamic Center, NTB(ANTARA/ AHMAD SUBAIDI)

ANGGOTA Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyampaikan bahwa pemerintah perlu memperkuat kolaborasi dengan para pemuka agama dan pengurus rumah ibadah untuk mengakselerasi program vaksinasi. Melalui pemuka agama, kedepan rumah-rumah ibadah, seperti masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng bisa menjadi sentra pengendalian covid-19.

"Pemuka agama dan pengurus rumah ibadah adalah pribadi-pribadi yang terhormat dan dipercaya umat. Karena itu, sudah semestinya mereka (pemuka agama) diajak dan digandeng dalam perang melawan covid-19," ungkapnya,  Senin(9/8)

Legislator PDI Perjuangan ini membeberkan bahwa fakta dilapangan, saat ini masih banyak masyarakat yang enggan dan tidak mau mengikuti program vaksinasi karena alasan yang kurang masuk akal. Misalnya, kata Rahmad, ada yang menolak vaksin karena menganggap vaksin berbahaya, ada yang mempermasalahkan kandungan vaksin. Bahkan ada juga yang enggan divaksin karena alasan vaksin didatangkan dari negara tertentu.

"Banyak sekali isu-isu menyesatkan seputar vaksin sehingga membuat sebagian masyarakat tidak mau divaksin. Nah, saya percaya, jika para pemuka-pemuka agama yang mengatakan bahwa vaksin sangat bermanfaat serta membantu umat terhindar dari sakit parah akibat covid-19, maka masyarakat yang sebelumnya tidak bersedia divaksin akhirnya akan datang dengan sukarela," ucapnya.

Disisi lain, dia menekankannya bahwa para pemuka agama juga merasa prihatin terhadap bencana pandemi yang telah menelan banyak korban jiwa. Para pemuka agama, lanjutnya, pastinya terketuk hatinya untuk ikut berpartisipasi memerangi covid-19.

"Hati mereka (pemuka agama) pasti terketuk. Mereka pasti merasa terpanggil untuk ikut memerangi covid-19. Mereka pasti bersedia jika rumah badah mereka dijadikan sebagai tempat vaksinasi. Saya melihat, sudah cukup banyak rumah ibadah yang menggelar vaksinasi. Tapi agar target vaksinasi tercapai, hendaknya ebih banyak lagi rumah ibadah dijadikan sentra pengendalian covid-19," katanya.

Rahmad menambahkan agar pemuka agama dan rumah ibadah bisa berfungsi menjadi sentra pengendalian covid-19, pemerintah didorong dengan cara menyalurkan sebagian anggaran penanggulangan covid-19 melalui rumah ibadah seperti masjid dan gereja.

"Sejauh ini, kita hanya memiliki dua senjata dalam perang melawan covid-19, yakni prokes ketat dan vaksinasi. Karena itu pemuka agama dan pengurus rumah ibadah harus digandeng untuk keberhasilan program vaksinasi secara nasional," tandasnya.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya