Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ini 3 Penyebab Harimau ke Luar Hutan

Abdillah M Marzuqi
08/8/2021 08:42

PENGENDALI Ekosistem Hutan (PEH) pada Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat Ade Putra menjelaskan alasan harimau turun gunung hingga masuk ke permukiman atau perkebunan. Ada faktor yang kerap dijumpai.

Baca juga: Cinta Harimau tidak Berarti Memelihara sang Raja Rimba di Rumah

Pertama, satwa dalam kondisi sakit. Karena kondisi fisik yang tidak sehat dan daya survival berkurang, harimau mungkin turun.

"Seolah-olah kalau dia bisa berkata 'tolong saya'. Kita menemukan dalam beberapa kasus. Setelah kita evakuasi, kita periksa kesehatannya ada penyakit hati, ada lambung busuk, bahkan ada yang mulutnya berbelatung," ucap Ade.

Baca juga: Dua Harimau Sumatra di Ragunan Sempat Terpapar Covid-19

Penyakit itu lebih sering diakibatkan konsumsi makanan. Ade memberi contoh ketika harimau memangsa hewan buruan berpenyakit, ia juga akan tertular.

Faktor kedua adalah belajar berburu. Harimau hidup bersama induknya pada usia 1-2 tahun. Sesudah itu, ia akan hidup soliter. Saat usia itulah biasanya harimau belajar berburu dan kerap berada di pinggiran hutan yang ada hewan ternak.

Baca juga: 13 Elang Berstatus Dilindungi Ditranslokasi ke PPS Alobi Bangka Belitung

Sedangkan faktor ketiga adalah karena kalah bersaing dengan harimau lain. Biasanya terjadi pada harimau jantan. "Ada kasus overlap dalam satu teritori. Ada 2-3 jantan. Biasanya jantan yang sudah berusia lanjut yang akan turun," lanjut Ade. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya