Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JURU Bicara Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Erlina Burhan menyebut bahwa banyaknya pasien covid-19 usia produktif yang meninggal dunia disebabkan karena mereka belum mendapatkan vaksinasi.
"Rata-rata usia produktif yang meninggal karena belum divaksin," kata Erlina kepada Media Indonesia, Kamis (5/8). Selain itu, tingginya mobilitas masyarakat usia produktif juga menjadi penyebab banyak dari mereka yang akhirnya terinfeksi covid-19.
Hal senada diungkapkan oleh Dokter Spesialis Emergency dari Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan Corona Rintawan. Ia mengungkapkan, meskipun belum ada pemantauan secara khusus mengenai penyebab tingginya kematian usia produktif, namun rata-rata pasien yang meninggal memang belum mendapatkan vaksinasi.
"Minggu lalu ada pasien usia 30 tahun meninggal. Sudah dirawat di RS tingkat 1 tapi memburuk dan akhirnya dirujuk ke RS tingkat sekunder," kata Corona. "Saya belum memantau secara khusus penyebabnya. Tapi kebanyakan memang belum divaksin," lanjut dia.
Untuk itu, Corona mengimbau kepada masyarakat, khususnya pada usia produktif untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan jangan takut divaksin. Sebelumnya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan kecenderungan pergeseran risiko kematian akibat covid-19 di Indonesia dari populasi lanjut usia (lansia) kepada kelompok masyarakat berusia usia produktif.
"Kita sering mengampanyekan kelompok rentan (lansia) ini perlu kita lindungi terkait dengan usia maupun komorbid. Tapi jangan lupa juga ternyata saat ini mulai bergeser pada usia 46 hingga 59 tahun sangat tinggi," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah saat hadir secara virtual dalam temu wicara bertajuk Covid-19 Secara Angka yang dipantau dari Jakarta, Rabu (4/8).
Ia menambahkan pergeseran risiko kematian berdasarkan faktor usia itu dilaporkan berdasarkan laju kasus kematian akibat covid-19 yang berlangsung pada kurun Juni hingga Juli 2021. Rata-rata angka kematian mencapai 1.582 orang per hari. Kasus kematian itu, kata Dewi, tidak didominasi oleh kelompok lansia di atas 60 tahun, tetapi justru dialami oleh kelompok usia 46-59 tahun yang melonjak hampir lima kali lipat dari angka 2.500 menjadi 13.000 kasus pada kurun tersebut. "Sedangkan pada usia 31 hingga 45 tahun juga mengalami lonjakan serupa dari angka 964 jadi 5.159 kasus," katanya. (H-1)
Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati mengatakan beberapa hari ini kasus covid-19 di Kota Depok terus mengalami lonjakan.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati memandang belum saatnya menerapkan kebijakan Covid-19 berbayar.
Kampanyekan kembali pemakaian masker dan vaksin booster Covid-19 merupakan salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia.
Derajat kekebalan masyarakat yang mendapatkan vaksinasi ataupun yang pernah terkena covid-19 sebelumnya dan mendapatkan vaksinasi sudah mulai menurun.
Potensi peningkatan kasus Covid-19 dan pneumonia dapat meluas akibat lonjakan kerumunan dan mobilitas yang tinggi selama liburan.
Kota Tasikmalaya masih nihil kasus covid-19. Tapi upaya preventif mesti dilakukan untuk menekan potensi penyebarannya
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved