Tetap Melakukan Tes Antigen

SEJUTA Tes ialah gerakan solidaritas yang diinisiasi dari berbagai kalangan. Mulai dokter, seniman, agamawan, aktivis, konsultan, politikus, akademisi, figur publik, hingga pengusaha. Sejak diluncurkan pada Oktober tahun lalu, kegiatan gerakan itu diawali dengan menyediakan layanan tes covid-19 secara gratis bagi warga.

Data di situs resmi Sejuta Tes, per Selasa, (13/7), menyebutkan sudah ada 36.759 penerima tes antigen. Upaya itu diniatkan sebagai salah satu cara pengendalian pandemi, dengan melakukan tes dan telusur sebanyak-banyaknya.

Meski kini Sejuta Tes juga disibukkan dengan kegiatan peminjaman tabung oksigen bagi masyarakat, layanan tes gratis tetap berjalan.

“Tesnya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Kami hanya menyediakan alatnya. Jadi, kalau ada yang mau melakukan tes massal, silakan bisa mendaftar dan ajukan permohonan ke kami,” kata salah satu anggota Komite Kerja Sejuta Tes, Arief Bobhil, saat dihubungi Media Indonesia melalui konferensi video, Sabtu (10/7).

Sasaran penerima tesnya ialah masyarakat. Beberapa waktu lalu, tim ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jawa Barat juga ikut menyediakan layanan tes antigen untuk delapan puskesmas di Jawa Barat. Beberapa pesantren di Bogor juga beberapa kali menjadi penerima tes antigen. Salah satu syarat untuk mengajukan tes ialah minimal ada 25 orang yang akan menerima tes. Selanjutnya data akan diserahkan ke petugas kesehatan. “Kami kerja sama dengan nakes. Kalau ada orang yang mau lakukan tes massal yang ajukan ke gerakan solidaritas Sejuta Tes, ada nakesnya sendiri,” tutur Arief.

Ia menegaskan hingga saat ini pihaknya juga masih rutin melakukan tes antigen dan bekerja sama dengan berbagai pihak. (Jek/M-4)