Perbanyak Informasi Inspiratif

MEDIA massa memiliki kemampuan untuk memenga-ruhi bahkan membentuk opini publik. Karena itu, media perlu mengurangi informasi tentang perilaku negatif yang berpotensi ditiru masyarakat.

“Misalkan pemberitaan tawuran, kriminalitas, ini harus diseimbangkan karena berpotensi menjadi inspirasi yang buruk di masyarakat,” ujar Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Rosarita Niken Widiastuti dalam acara Editors Forum di Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Kegiatan yang digagas Kemenkominfo bersama Media Group itu dihadiri para pemimpin redaksi, editor, serta pemimpin media cetak, televisi, media daring, serta pers mahasiswa dan pegiat media sosial di Bandung.

Menurut Rosarita, jika media banyak menghadirkan berita positif, masyarakat akan ikut berpikir positif.

“Berita tentang kejujuran, tanggung jawab, budaya antre, membuang sampah pada tempatnya, dan penghormatan pada sesama akan berdampak positif pada perilaku masyarakat,” paparnya.

Pada kesempatan sama, sosiolog Universitas Indonesia Paulus Wirutomo mengatakan dalam persaingan global seperti saat ini, media perlu mendukung upaya pemerintah mewujudkan karakter bangsa yang baik.

“Kita jangan menghancurkan bangsa sendiri. Pers memang harus tetap mengkritik, tapi kritik yang memberikan energi positif,” jelasnya.

Pembicara lain, Kasdam III Siliwangi Brigjen Wuryanto juga mengungkapkan hal senada. “Opini pers sangat bisa mengubah nasib suatu negara. Mari kita bangun Indonesia agar maju, mandiri, dan besar,” ajaknya.

Kepala Divisi Content Enrichment Media Indonesia Abdul Kohar mengatakan berita atau program acara yang inspiratif juga mendatangkan keuntungan bagi media karena mampu menarik masyarakat untuk membaca atau menonton.

“Program televisi Kick Andy, misalnya, diterima masyarakat karena menghadirkan kisah-kisah inspiratif.“ (AM/BU/H-3)