11 Startup Siapkan Layanan Telemedicine Gratis untuk Pasien Isoman

Agar selama masa isolasi mandiri, pasien tetap dapat mengakses layanan kesehatan, Kementerian Kesehatan melakukan terobosan dengan penyediaan layanan konsultasi kesehatan secara virtual bagi masyarakat sehingga bisa diakses di manapun, kapanpun dan siapapun.

"Maka kita bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan juga jasa pengiriman obat secara gratis, dibantu ditanggung oleh teman-teman telemedicine start up dan juga Kementerian Kesehatan," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual Senin (5/7).

Baca juga: Epidemiolog: Titik Lengah Masyarakat Picu Lonjakan Kasus

Menkes Budi juga mengucapkan terima kasih kepada 11 platform telemedicine yaitu masing-masing Alodokter, GetWell, Good Doctor atau GrabHealth, Halodoc, KlikDokter , KlinikGo , Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ dan YesDok

"Semua ini diberikan secara gratis sebagai kontribusi dari 11 platform  telemedicine dan obat-obatannya dilakukan juga dari Kementerian Kesehatan," sebutnya.

Dia menjelaskan semua akan dilakukan juga berbasis digital elektronik ada contohnya paketnya nanti akan dikirimkan secara gratis kepada masyarakat untuk yang benar tanpa gejala sedangkan yang dengan gejala misalnya ada demam atau saturasi masih tinggi kita berikan juga paketnya secara gratis.

"Dengan paket-paket ini juga diintegrasikan dengan laboratorium PCR, jadi kalau teman-teman ingin melakukan uji PCR juga bisa dilakukan melalui telepon telemedicine ini kalau hasilnya positif bisa langsung diteruskan dengan konsultasi dokter," paparnya.

Kemudian kalau memang membutuhkan obat-obatnya akan diberikan dan langsung dikirimkan ke rumah secara gratis. Selain 11 platform telemedicine, Kementerian Kesehatan juga sudah terintegrasi dengan 142 laboratorium yang ada di seluruh Indonesia agar bisa melakukan tes dan penyampaian hasilnya secara online terintegrasi ke-11 telemedicine.

"Dalam layanan ini akan dilakukan uji coba di DKI Jakarta mulai hari Selasa besok 6 Juli 2021 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan DKI dengan layanan telemedicine ini semua pasien covid nanti niat reformasi positif bisa mendapatkan akses dan layanan medis tepat waktu tanpa perlu mengantri di rumah sakit dengan demikian pelayanan rumah sakit dapat kita prioritaskan untuk pasien dengan gejala yang sedang berat," tegasnya.

Baca juga: Sandiaga Minta Blokir Game Fortnite Sebab Picu Intoleransi

Dia menegaskan upaya ini adalah saatnya negara hadir untuk membantu rakyatnya dan arahan Menko agar rakyat kita bisa tenang, bisa mengakses ke layanan kesehatan, bisa tetap mendapatkan obat dan semoga tetap negara ini selalu sehat dan bisa mengatasi pandemi ini dengan segera.

Sebelumnya, Budi menjelaskan RS bisa melakukan layanan telemedicine untuk orang-orang yang isolasi mandiri, termasuk pemberian paket obatnya, sehingga orang yang terkena (positif), dia tidak bisa akses ke RS tetap bisa dilayani oleh dokter dan akan diberikan obat.

Melalui layanan ini, pasien juga dapat melakukan skrining awal untuk gejala sedang/berat. Nantinya dokter yang akan mengidentifikasi berdasarkan hasil konsultasi, untuk selanjutnya dilakukan penanganan berdasarkan kondisi pasien.

“Dokter nanti akan cek statusnya, sehingga kita bisa arahkan kapan yang bersangkutan harus masuk rumah sakit atau tidak,” jelasnya

Dengan hadirnya layanan ini, diharapkan dapat mengurangi beban layanan RS yang terus meningkat setiap harinya, sebab pasien bisa melakukan konsultasi kesehatan jarak jauh tanpa perlu berkunjung ke RS.

Menkes menambahkan, selain penyediaan layanan telemedicine, pemerintah juga berupaya untuk menambah kapasitas fasilitas isolasi terpusat untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.

Di wilayah DKI Jakarta sendiri, pemerintah telah menyiapkan 3 fasilitas isolasi terpusat diantaranya Wisma Nagrak, Rusun Pasar Rumput dan asrama haji. Untuk menunjang pelayanan, hingga kini tenaga kesehatan dan sejumlah kesiapan seperti sarana dan prasana terus dipenuhi. (H-3)