Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Epidemiolog: PPKM Mikro Jangan Setengah-Setengah

Atalya Puspa
23/6/2021 18:09
Epidemiolog: PPKM Mikro Jangan Setengah-Setengah
Ilustrasi petugas keamanan berjaga di pintu perumahan warga yang menjalani isolasi mandiri.(Antara)

EPIDEMIOLOG Dicky Budiman menekankan agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro tidak berjalan setengah-setengah. Sehingga, kebijakan itu dapat membuahkan hasil manis bagi penanganan kasus covid-19, yang angkanya tengah melonjak.

"PPKM mikro bisa, asal dikerjakan dengan konsisten dan implementasinya benar. Selain itu, harus ada mekanisme monitoring yang menjamin kualitas pelaksanaan," tutur Dicky saat dihubungi, Rabu (23/6).

Baca juga: Jokowi: Jangan Ribut PPKM atau Lockdown, Tujuannya Sama

Belajar dari kejadian sebelumnya, lanjut dia, PPKM mikro sebenarnya tidak berdampak signifikan pada penurunan kasus covid-19. Namun, apabila PPKM mikro kembali dijalankan, pemerintah harus memastikan aturan tersebut berjalan konsisten di lapangan.

"Ini harus benar-benar konsisten dalam pelaksanaan dan pemantaunannya. Misal, aturan WFH 75%, bagaimana memastikan ini? Kalau ada anak buah yang tetap diperintahkan untuk masuk oleh atasannya, ini bagaimana pengawasannya? Ada gak mekanismenya? Hal semacam itu banyak terjadi, sehingga PPKM mikro tidak efektif," pungkas Dicky.

Baca juga: SDM jadi Penyebab Minimnya Ruang Rawat Intensif untuk Anak

Di samping melaksanakan PPKM mikro secara total, Dicky juga mengingatkan pemerintah untuk meningkatkan 3T, khususnya testing. Dengan begitu, kasus baru covid-19 dapat segera ditemukan dan ditangani, sebelum menjadi lebih parah.

"Tingkatkan juga vaksinasi. Tempatkan masyrakat sebagai subjek, jangan hanya menyajikan data berapa banyak masyarakat yang telah divaksin. Masyarakat harus tahu kalau angka vaksinasi kita masih rendah dan jauh dari target," tutupnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya