Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RATUSAN mutasi virus Delta B.1617.2 asal India telah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Apakah efikasi vaksin yang digunakan di Indonesia masih ampuh untuk cegah virus yang sudah mutasi tersebut?
Dalam menanggapi perihal itu, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Adib Khumaidi mengatakan berdasarkan hasil Whole Genome Sequencing (WGS) terkonfirmasi bahwa di indonesia, juga ada varian varian Delta. Sehingga vaksinasi AstraZeneca masih efektif untuk menghadapi varian tersebut.
"Data yang kami dapatkan baru AstraZeneca dan masih efektif untuk varian Delta. Untuk Sinovac bukan saya katakan tidak efektif tapi kita belum ada referensi datanya," kata Adib dalam dialog virtual Selasa (21/6).
Dia menambahkan pada prinsipnya dari para pakar menyampaikan bahwa vaksinasi yang saat ini masih efektif untuk menghadapi varian Delta. Meskipun kemampuan penularan varian itu lebih cepat bahkan meningkatkan perawatan sampai 2,6 kali perawatan.
"Jadi kemampuan virus ini, saat ini dari referensi yang saya temukan lebih ke arah kemampuan penularannya lebih cepat, jadi varian Delta contohnya, kemampuan lebih cepat dan untuk tingkat keparahan meninggal belum ada datanya," sebutnya.
Dia tak memungkiri bahwa virus ini sebagai makhluk hidup akan beradaptasi dengan kondisi lingkungannya, kondisi hostnya seperti pada manusianya, sehingga akan lebih stabil hingga spike proteinnya kuat kuat.
"Lebih stabil, lebih kuat sehingga nggak gampang juga, yang dulu itu katakan bisa bertahan itu cuma 2 jam, sekarang lebih dari 4 jam," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan virus-virus varian baru itu seperti hasil yang didapat dari penelitian ilmiah di berbagai negara tentunya virus yang berbahaya.
"Kejadian itu di suatu negara juga harus diteliti. Apakah betul sebuah varian tertentu yang di negara lain berbahaya itu juga berbahaya di negara lainnya lagi?," kata Prof Wiku.
Prof Wiku menegaskan bahwa yang utama harus dilakukan adalah menjalankan protokol kesehatan, menjaga jarak, cara mencuci tangan dan menggunakan masker. (H-2)
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved