Menular hingga ke Malang

BERAWAL dari pertemanan SMA, anak-anak muda ini menginisiasi Donasi Anak Rumahan sebagai upaya mereka untuk ikut membantu sesama semasa pandemi ini. Gerakan kecil dengan membagikan sembako bagi para pekerja sektor informal di sekitar rumah dan memanfaatkan jasa pengantaran via ojek daring.

Donasi Anak Rumahan hadir saat puasa tahun lalu. Lebaran tahun ini menandai setahun gerakan mereka. Dengan skema sederhana, gerakan itu pun turut menginspirasi aksi serupa di Malang, Jawa Timur.

“Ada saudaraku di Malang. Dia punya konsern terhadap para tukang becak. Kemudian, konsep Donasi Anak Rumahan ini dipakai juga di sana sama sekolahnya saudaraku itu. Saya pikir tidak apa-apa, kan untuk kebaikan,” ungkap Irene.

Donasi Anak Rumahan juga turut menjadi refleksi bagi para anggotanya yang terlibat. Pandemi turut mengubah pola pikir mereka yang mungkin selama ini berfokus pada diri sendiri. Melalui gerakan ini mereka turut memikirkan orang lain.

“Berbagi itu juga turut mengubah mindset. Kadang kita merasa sibuk, enggak ada waktu, atau tidak ada daya dan tenaga. Namun, ternyata ketika terlibat dalam gerakan berbagi ini, jadi sadar sebenarnya kita bisa dan punya resource itu. Mungkin tidak seberapa, tapi cara ini mungkin besar artinya bagi orang lain ” kata Vincent. (Jek/M-4)