Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBAGAI negara yang memiliki keberagaman agama, budaya, ras dan suku bangsa, toleransi menjadi faktor penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Isu-isu, kejadian dan masalah-masalah intoleransi yang marak belakangan ini kembali menjadi tantangan bagi seluruh elemen bangsa untuk memperkuat toleransi.
Plt. Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Irsyad Zamjani mengungkapkan, munculnya masalah intoleransi merupakan PR bagi dunia pendidikan. Masyarakat mulai mempertanyakan peran pendidikan dalam memperkuat nilai-nilai toleransi dan pengahragaan terhadap keberagaman.
"Sebenarnya dari tahun ke tahun kebijakan kita di Kemendikbud selalu sama, bagaimana kita bisa menjadikan pebdidikan ini sebagai sarana untuk memperkuat nilai-nilai luhur tersebut," ungkapnya dalam diskusi virtual Menyemai Toleransi di Bangku Sekolah, Jumat (30/4).
Komitmen itu pun semakin kuat belakangan ini untuk melawan intoleransi. Menteri Nadiem Makarim, menurutnya sejak awal sudah merilis ada 3 dosa besar yang tidak boleh terjadi dalam dunia pendididkan seeprti perundungan, pelecehanan seksual dan intoleransi.
Kemendikbud juga punya profil pelajar Pancasila dengan 6 prinsipnya. Semuanya itu bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai toleransi melalui dunia pendidikan.
"Meskipun secara umum mayoritas masyarakat sangat toleran tapi komponen atau elemen dalam masyarakat masih perlu disadarkan atau diperkuat kesadarannya. Salah satunya mulai dari bangku sekolah," imbuhnya.
Baca juga : IDAI: Penuhi Imunisasi Dasar Anak Sebelum PTM
Lebih lanjut, dia menjelaska pudar atau hilangnya nilai dan semangat toleransi itu muncul karena 3 hal. Pertama pemahaman, baik terkait agama seperti pemahaman agama yang kurang pas, terlalu tekstual, dan menganggap apa yang tertulis dalam kitab suci harus dengan serta merta diterapkan. Padahal butuh intepretasi untuk mengimplementasikannya.
Kedua keteladanan yang menjadi isu penting karena tidak semua orang punya akses ke kitab suci atau bisa membaca dan memahami budaya. Tapu mereka mencotohi orang-orang yang memahami atau orang yang punya otoritas. Bila yang dianggap punya otoritas tidak melakukan praktek keagaaman atau kebudayaan yang bemar tentu saja akan memeberi contoh yang kurang baik.
"Terakhir tentu saja lingkungan, lingkungan sisioal politik, sosial budaya. Dari kebijakan, diskursus sosial, media sosial itu juga sangat berpengaruh bagaiamana orang berperilaku dan memahami sesuatu," tuturnya.
Oleh karena itu, perlu ekosistem yang kuat untuk mendorong agar pemehaman yang baik, mendorong agar pemegang otoritas memberi teladan yang baik. Kemudian lingkungan sosial polituk, sosial budaya pun memiliki posisi untuk membentuk perilaku toleran.
"Melalui pendidikan atau bangku sekolah bisa kita mulai. Melalui sekolah kita mengajarkan terkait keagaamaan, kebudayaan yang kontekstual. Melalui bangku sekolah guru-guru juga bisa didorong menjadi teladan yang bisa dicontohi s8swanya sehingga mereka punya pemahaman yang toleran. Dan melaui sekolah kita bisa membangun iklim sekolah yang menfasilitasi siswa untuk mempunyai pemahaman keagamaan yang toleran," tandasnya.(OL-7)
Catatan UNESCO 58 juta anak di seluruh dunia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Sebelum ambruk, kondisi bangunan ruang kelas di sekolah itu memang sudah rusak
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
Muhammadiyah belum membentuk perusahaan baru untuk mengelola usaha tambang yang akan diberikan pemerintah.
SEKOLAH Demokrasi dan INDEF School of Political Economy merupakan momen spesial karena menggabungkan lembaga pemikir, akademisi, dan forum jurnalis di Indonesia dan Belanda.
Nadiem Anwar Makarim mengatakan keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan yang hidup di Indonesia adalah fakta yang telah diakui dan pahami bersama
Program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia ini memiliki tujuan menanamkan nilai-nilai toleransi, pendidikan, dan ke-Indonesiaan.
Moderasi beragama adalah upaya kita untuk menegaskan bahwa kita benar-benar memerangi intoleransi.
GEREJA Katedral Jakarta menyumbangkan seekor sapi untuk Masjid Istiqlal pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan berpendapat salam dan ucapan hari raya lintas agama adalah bentuk toleransi dan ekspresi etika sosial dalam tata kebinekaan Indonesia.
Menag Yaqut Cholil Qoumas tidak sepakat dengan MUI yang memfatwakan ucapan salam merupakan bagian dari doa yang mengandung unsur ibadah, sehingga tidak boleh dicampuradukkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved