Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Beramai-Ramai Bangkit dari Keterpurukan Pandemi Covid-19

Gana Buana
16/4/2021 23:16
Beramai-Ramai Bangkit dari Keterpurukan Pandemi Covid-19
Slank(Dok: Metro TV)

Pandemi Covid-19 yang masih melanja sejak 2020 membuat kehidupan sebagian orang berubah. Meski demikian, tak sedikit orang mengambil hikmah serta berupaya bangkit dari keterpurukan yang disebabkan oleh pandemi.

Seperti salah seorang Slanker yang kini berdomisi di Purwokerto, Slamet Riyanto. Pria yang kini memilih tinggal di kampung halamannya ini mengaku telah di PHK oleh tempat Ia bekerja sejak awal pandemi.

Tentunya, kondisi ini membuat kehidupannya tak lagi sama dengan yang dia jalani sebelumnya. Namun, Slamet tak putus asa dia memilih bangkit dari keterpurukan. "Bedanya, dulu sebelum pandemi bulan Ramadhan saya engga boleh pulang kan, sekarang justru bisa kumpul bersama dengan keluarga, anak dan istri," kata dia dalam acara Vaksin Untuk Indonesia di Metro TV, Jumat (16/4).

Slamet mengatakan, dirinya bangkit kembali bekerja untuk menafkahi keluarganya meski hanya serabutan. Di tengah kondisi yang serba sulit, Slamet justru tidak menyurutkan niat Slamet untuk berbagi Alquran di beberapa kota. "Alhamdulillah sekarang sudah terprogram di 5 Kota Besar, Temanggung, Purwokerto, Wonosobo, Purbalingga dan Banjarnegara. Kita mulai sejak Januari di Temanggung," kata dia.

Slamet menjelaskan, di kota pertama Temanggung, pihaknya berhasil mendonasikan sebanyak 270 Alquran, 75 Juz Amma, dan 85 Iqro. Di Wonosobo terkumpul sekiyar 170 Alquran pada Februari lalu. Serta pada Maret-April saat ini sudah jampir 200 Alquran terkumpul. "Bagi siapapun yang berminat gabung dengan senang hati kami menerima," kata dia.

Bimbim, anggota Grup Slank mengatakan, pandemi memang merubah kehidupan orang dengan tidak biasa. Namun, tetap berbagi di tengah keterbatasan adalah hal yang luar biasa. "Banyak donasi banyak rezeki," kata Bimbim.

Selain Slamet, kehidupan gadis berusia 10 tahun, Aisyah Allisa pun berubah drastis setelah kehilangan kedua orang tuanya akibat covid-19. Aisyah yang sempat tinggal di Rumah Lawan Covid-19 kini tinggal bersama orang tua asuh. "Aisyah ini anaknya periang, makanya saya bantu agar dia juga kembali bersemangat," kata Rina selaku orang tua asuh Aisyah.

Penyanyi bersuara emas, Sivia pun mengaku, pandemi memang telah membuat ruang lingkup gerak menjadi sempit. Namun, dengan banyak di rumah Ia pun menjadi lebih kreatif.

"Memang pandemi ini bikin kita kan engga bisa kemana-mana, mau take vocal juga pada tutup. Akhirnya aku tuh jadi kreatif bikin vocal grup sendiri dari rumah. Take masing-masing, bikin demo album sendiri, berkah pandemi sih jadi pebih kreatif," kata Sivia.

Selain itu, penyanyi yang kini telah berhijab ini mengaku, ada perbedaan yang Ia rasa dari awal pandemi hingga sekarang. Terutama saat bulan Ramadan. "Kalau awal pandemi kan kita kayak engga bisa ketemu sama saudara yang rumahnya jauh, sekarang sudah sedikit lebih longgar, apalagi sejak ada vaksin kan. Bisa bertemu namun tetap menjalankan protokol kesehatan," tutup dia. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya