28 Siswa di Bekasi Laksanakan UN Susulan

SEBANYAK 28 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat masih melakukan Ujian Nasional (UN) susulan di sekolahnya masing-masing. Pasalnya, soal beberapa murid tersebut tertukar saat pelaksanaan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Rudi Sabarudin menyampaikan, pihaknya sampai dengan Senin (11/4) masih menyelenggarakan UN susulan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia di beberapa sekolah di Kota Bekasi. Adapun, dari 28 siswa tersebut 20 siswa berasal dari SMK Wira Buana-Jatisampurna.

"Mereka melaksanakan UN di sekolahnya masing-masing," ungkap Rudi, Senin (10/4).

Rudi menjelaskan, para siswa tersebut terpaksa melakukan UN susulan. Sebab, pada saat hari pertama pelaksanaan UN, Senin (4/4) lalu, soal ujian untuk SMK Wira Buana, tertukar dengan soal UN untuk SMA.

"Setelah kita melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, akhirnya diselenggarakan UN susulan mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi 20 murid SMK Wira Buana," jelas Rudi.

Peristiwa tertukarnya soal tersebut diakui Rudi sama sekali di luar perkiraan. Saat itu, di amplop soal UN Bahasa Indonesia untuk siswa SMK Wira Buana tertera label khusus untuk siswa SMK. Namun, setelah amplop soal dibuka, ternyata soal UN tersebut untuk murid SMA.

Selain itu, untuk delapan siswa lainnya, terpaksa melaksanakan UN susulan pada hari ini lantaran saat hari pelaksanaannya mereka didiagnosa sakit. Delapan siswa lainnya mengikuti UN di SMAN 2 Bekasi.

"Yang sakit pada hari itu, Senin (4/4) juga melaksanakan UN susulan, mereka dipusatkan di SMAN 2," imbuhnya.

Saat ini, pihaknya meminta agar paea siswa menunggu hasil UN di rumah masing-masing. Sebab, hasil UN akan dikirim melalui Kantor Pos. Hal ini dilakukan untuk menghindari aksi konvoi siswa di jalan.

"Hasilnya nanti akan kita kirim melalui Kantor Pos untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti konvoi anarkis," tukas dia. (X-11)