Listrik dan Server Pusat belum Dukung UNBK

PEMANFAATAN internet dalam ujian nasional berbasis komputer (UNBK) sudah saatnya disikapi serius.

Selain praktis dan menghemat uang negara hingga ratusan miliar setiap tahun, pemanfaatan media itu akan memudahkan integrasi dan penyetaraan mutu pendidikan nasional.

Dengan basis komputer, pusat tinggal membuat bank soal yang bisa diakses oleh sekolah di daerah sewaktu-waktu.

Dari situ pula sekolah nantinya akan mengetahui sejauh mana kompetensi yang sudah mereka capai dalam satuan pendidikan nasional.

UNBK mungkin bisa menjadi pilihan ideal bagi rekayasa pendidikan nasional.

Namun sayang, setelah 2 tahun UNBK diberlakukan di sebagian sekolah, persoalan klasik masih saja belum bisa teratasi.

Pelaksanaan UNBK di beberapa sekolah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sempat terganggu karena aliran listrik putus.

Akibatnya, pengisian soal yang dikerjakan siswa mengalami keterlambatan selama dua kali pemadaman.

"Kami kesal. Siswa harus mengulang mengisi jawaban dua kali setelah pemadaman. Padahal sebelumnya kami telah berkoordinasi agar PLN tidak mematikan listrik saat UN berlangsung," kata Kepala SMAN I Singaparna, Anda, kemarin.

Pemadaman listrik juga mewarnai UNBK di SMA Katolik Giovanni Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Di hari pertama UN itu, akibat listrik padam, beberapa siswa panik dan sempat berteriak yang mengakibatkan ruangan gaduh.

Kepala PLN Kupang Maria Gorety membenarkan pemadaman listrik itu.

"Pemadaman listrik hanya terjadi di SMK Geovanni karena terjadi kekurangan daya," katanya kepada wartawan.

Lain halnya yang terjadi di Karawang, Jawa Barat.

Sebanyak 45 siswa di dua SMK di sana, selama 3 jam lebih tidak dapat mengikuti UNBK karena komputer sekolah tidak bisa mengakses komputer server pusat yang terkunci.

Menurut Kepala SMK Negeri 2 Karawang, Lili Suhenda, dalam uji coba UNBK sebelumnya komputer pusat tidak bermasalah.

"Hari ini (kemarin) masalahnya ada di server pusat sehingga siswa tidak bisa mengakses soal," terangnya.

Baru setelah 3 jam lebih soal dari pusat bisa diakses.

"Kita diminta menunggu dan sudah mendapat penjelasan untuk tidak khawatir, tapi tetap saja tegang kalau lama seperti ini," ungkap Neng Susilawati, siswi jurusan akuntansi.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana pada saat sidak di SMA 1 Karawang mengatakan sangat berharap PLN dan Telkom dapat menjaga pelaksanaan UNBK di hari berikutnya.

Di sisi lain, keunggulan UNBK diakui Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin seusai sidak di MAN IC Serpong, kemarin.

Didampingi Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Direktur Pendidikan Madrasah Nur Kholis Setiawan, dan Kapinmas Rudi Subiyantoro, Menag menjelaskan, tahun ini ada 85 dari 759 MAN yang mengikuti UNBK.

"Tahun lalu baru 9 MAN. Maka kami harap stakeholders terkait baik komite sekolah maupun masyarakat turut membantu peningkatan UNBK tahun depan," Kata Menag.