Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Warga Diimbau Tanam Pohon di Lahan Miring

Atalya Puspa
12/1/2021 03:10
Warga Diimbau Tanam Pohon di Lahan Miring
Warga berjalan dengan latar belakang deretan rumah di kawasan lereng perbukitan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kemarin.(ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

AGAR bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, tidak terulang, aparat dan warga setempat dapat melakukan upaya pence gahan di kawasan dengan kemiringan.

Hal itu dikemukakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam keterangan resminya kemarin seusai mengunjungi lokasi bencana sehari sebelumnya.

“Menanam pohon di kemiringan adalah kewajiban. Kalau bukan pohon, tetapi sayuran, tanah tidak kuat menahan erosi. Kalau curah hujan tinggi akan mudah menimbulkan bencana tanah longsor,” kata Doni.

Longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 19.30 WIB, telah menelan korban meninggal sebanyak 19 orang.

Menurut Doni, kontur atau morfologi tanah di Jawa Barat berupa kemiringan terjal. “Jadi, jangan menebang pohon. Fungsi pohon sangat baik untuk mencegah bencana tanah longsor. Apabila pohon ditebang, 2-3 tahun kemudian akar busuk. Akibat akar busuk dan curah hujan tinggi, air akan masuk di sela-sela akar yang mengakibatkan tanah menjadi labil. Akibat tanah labil dengan kemiringan tertentu sehingga dengan mudah longsor. Pengetahuan tentang ini belum banyak dimiliki masyarakat,” lanjut Doni.

Terkait dengan potensi bencana hidrometeorologi, Doni menyampaikan beberapa minggu terakhir BMKG sudah mengingatkan seluruh kawasan untuk memperhatikan dan mencermati cuaca ekstrem.

“Menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan Januari-Februari masyarakat diimbau waspada,” tandas Doni.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor Budi Pranowo menginformasikan, Minggu (10/1) sekitar pukul 23.00 WIB, badan jalan di jalur Puncak, tepatnya Jalan Raya Puncak sebelum Riung Gunung di Desa Tugu Selatan, tertutup material tanah longsor sepanjang 20 meter.

“Evakuasi dan penyemprotan material longsor sudah di lakukan. Sekarang jalan sudah dibuka kembali, tetapi dilalui bergantian dengan buka- tutup jalur,” jelas Budi.

Meski demikian, berdasarkan analisis BPBD, mata air aliran Sungai Cikamasan masih mengalir ke area tanah longsor sehingga dikhawatirkan menyebabkan bencana susulan.

“Jadi, mohon perhatian pengendara dan warga masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada,” kata Budi. BMKG sejak Oktober 2020 telah memprediksikan puncak musim hujan terjadi pada Januari- Februari. Saat ini, sekitar 93% dari 342 zona musim telah memasuki musim hujan. (Ata/Put/DD/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya