Jatim dan Jakarta Siap Ikuti UNBK

DUA sekolah menengah di Jawa Timur urung mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dengan alasan infrastruktur belum memadai. Total sekolah menengah yang akan mengikuti UNBK tinggal 4.402 atau sekitar 927 ribu siswa.

"Kendati kedua sekolah mundur, secara umum UNBK di Jawa Timur mengalami peningkatan paling tinggi. Tahun lalu hanya 554. Sekarang mencapai 4.402 sekolah. Kota Surabaya seluruhnya mengikuti UNBK berkat dukungan wali kotanya. DKI Jakarta juga naik signifikan," papar Kepala Pusat Penilaian dan Pendidikan Balitbang Kemendikbud, Prof Nizam, di Jakarta, kemarin.

Pemberitahuan kedua sekolah yang urung mengikuti UNBK itu disampaikan melalui surat kepada Kemendikbud. Mereka meminta beralih ke ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). UNBK dan UNKP tingkat SMA/SMK/MA dijadwalkan dilakukan serentak pada 4 April 2016.

UNBK juga digelar di sekolah Indonesia yang ada di luar negeri, seperti di Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Belanda, dan Rusia. Sementara itu, sembilan sekolah Indonesia di luar negeri lainnya masih menggunakan kertas.

Soal listrik padam dalam penyelenggaraan UNBK, Nizam menyatakan Kemendikbud telah menandatangani nota kesepahaman dengan PLN untuk menyediakan listrik yang memadai saat proses UNBK berlangsung. Sekolah penyelenggara UNBK juga telah menyiapkan genset.

Bagi peserta UNKP, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur kemarin telah mendistribusikan 6.651 boks soal ujian nasional untuk siswa SMA dan sederajat ke 21 kabupaten dan kota. Sekolah yang jauh dari tempat percetakan PT Jasuindo Tiga Perkasa di Desa Betro, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, diprioritaskan.

Naskah soal diantar menggunakan truk dengan dikawal pihak kepolisian. Sebelum soal didistribusikan, truk pengangkut soal disegel untuk menghindari tangan-ta-ngan tak bertanggung jawab. Pengawalan serta penyegel-an truk dilakukan agar soal tidak bocor ke pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Dinas Pendidikan Jatim juga telah mendistribusikan soal ke wilayah kepulauan, seperti Masalembu di Kabupaten Sumenep serta Bawean di Kabupaten Gresik. Wilayah kepulauan mendapat distribusi lebih awal karena lokasi-nya jauh dan harus ditempuh melewati jalur laut.

Cuaca buruk
Secara terpisah, pendistribusian soal UN SMA/SMK untuk Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, terkendala karena buruknya cuaca serta konsentrasi armada feri yang masih melayani peziarah Samana Santa di Larantuka.

Distribusi soal UN yang dijadwalkan dilaksanakan 22 Maret akhirnya menjadi 28 Maret. Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Lembata, Apol Mayang, menjelaskan soal UN baru akan tiba Senin (28/3) dengan feri.

Begitu tiba, soal langsung diamankan pihak Polres Lembata. Hari ini, soal UN didistribusikan ke sekolah di 9 kecamatan. Lebih dari 1.000 peserta UN dari 25 SMA/SMK di Lembata mengikuti UN pada 4 April 2016. Peserta UN terbanyak ialah SMA Negeri I Lewoleba dengan peserta 222. (PT/HS/LD/T-1)

oebai@mediaindonesia.com