Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) belum memberikan sertifikasi halal terhadap vaksin Sinovac. Namun, tim MUI telah melakukan pemeriksaan dan audit kelengkapan dokumen vaksin Sinovac ke Tiongkok beberapa waktu lalu.
Direktur Pelaksana Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPDM MUI) Lukman Hakim mengatakan pihaknya memastikan audit kesesuian dokumen vaksin Sinovac guna penetapan fatwa zat vaksin tersebut.
“Penetapan fatwa itu tentang zat-nya (vaksin). Apakah vaksin ini halal atau haram. Nah untuk penetapan halalnya maka kami harus mengetahui secara detail,” kata Lukman Dalam program Indonesia Bicara bertajuk Verifikasi dan Validasi Vaksin Covid-19 yang tayang daring, Kamis (17/12).
Dalam kunjungan ke Tiongkok pada 2-5 November lalu, kata Lukman berdasarkan hasil audit dihasilkan beberapa catatan dan informasi yang perlu didalami dari produsen Sinovac dari Tiongkok.
“Jadi sebagian bahan (vaksin) yang dipakai berasal dari pihak suplier. Tidak semua mereka kerjakan. Kunjungan itu, kami khusus mendalami vaksin Sinovac,” sebutnya.
Baca juga: Wagub DKI Ingatkan, Tolak Divaksin Covid-19 Kena Denda Rp5 Juta
Dia menjelaskan basis dari pengembangan vaksin sinovac yakni virus yang dimatikan. Oleh karena itu, untuk proses pengembangan melalui sel perantara.
“Jadi media (perantara) yang dipakai itu, perusahaan tidak membuat sendiri tetapi beli dari pihak lain. Sehingga kami carikan informasinya lebih detail tentang bahan-bahan itu,” paparnya.
Sejauh ini, dari memorandum audit terdapat 10 catatan yang disampaikan ke perusahan pengembang vaksin Sinovac tersebut.
“Ada beberapa yag sudah dipenuhi dan beberapa infomasi yang telah kami ketahui. Namun ada beberapa infomasi bahan baku yang masih menunggu klarifikasi,” lanjutnya.
Dia menegaskan setelah semua hasil audit dipenuhi, pihaknya akan segera membahas vaksin Sionovac dalam sidang fatwa untuk penetapan halam atau haram.
“Jadi ada fatwa zat dan fatwa pengunaannya. Untuk obat atau vaksin ada preseden. Nah, nanti fatwa pengunaannya cerita lain atau menunggu penetapan dari BPOM untuk perizinannya,” terangnya.
Meskipun secara zat untuk vaksin Sinovac halal, tetapi secara efficacy dan quality tidak lolos ijin edar maka fatwa halal juga tidak berlaku. Lanjut Lukman, semua tergantung dari ketetapan BPOM dan MUI.
“Sebaliknya ketika zatnya ada yang haram tetapi BPOM mengizinkan untuk dipakai dan lolos uji safety eficacy dan quality maka akan dilihat, apakah situasinya mendesak atau darurat maka komisi fatwa akan menentukannya,” pungkasnya. (OL-4)
Berdasarkan riset, kehalalalan itu jadi utama, baru rasa, dan harga. Jika sudah ada sertifikat halal, rasanya enak, dan harganya terjangkau, konsumen akan makin banyak dan tidak sangsi lag
Program e-learning dirancang untuk memberikan pengetahuan tambahan di luar kompetensi dasar sebagai seorang penyelia halal, auditor halal, dan juru sembelih halal.
Gangguan pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya berdampak terhambatnya proses sertifikasi halal pelaku usaha mikro kecil
Dengan menurunkan petugas ke lokasi pelaku usaha, ada beberapa kemudahan. Di antaranya, mereka mendapatkan informasi dan layanan sertifikasi halal secara langsung.
Sertifikasi halal merupakan kewajiban yang harus dipenuhi pelaku usaha sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal.
Di Kalsel terdata 255.000 pelaku usaha kecil dan menengah di berbagai bidang dan baru sekitar 8.000 yang sudah mengantongi sertifikat halal.
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.Â
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved