Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Menristek : Proses Uji Klinis Pastikan Kesiapan Vaksin Merah-Putih

Faustinus Nua
14/12/2020 14:04
Menristek : Proses Uji Klinis Pastikan Kesiapan Vaksin Merah-Putih
Ilustrasi(medcom)

MENTERI Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, kesiapan vaksin Merah-Putih untuk divaksinasi pada akhir tahun 2021 tergantung pada kelancaran proses uji klinis disamping dukungan Biofarma dan BPOM. Pasalnya, proses pengembangan vaksin harus melalui tahapan-tahapan tertentu dan melibatkan pihak lain.

"Mungkin (siap), yang penting dukungan Biofarma dan BPOM serta kelancaran proses uji klinis," ujar Bambang kepada mediaindonesia.com, Senin (14/12).

Sejauh ini, dia mengatakan progres pengembangan vaksin buatan dalam negeri itu masih on the track. Kemenristek pun tetap fokus mengawal proses penelitian agar target awal bisa tercapai.

Baca juga : Beri Klarifikasi, IDI : Dokter Siap jadi Target Pertama Vaksinasi

"Masih sesuai schedule dengan target awal yaitu penyerahan bibit vaksin ke Biofarma triwulan I 2021," imbuhnya.

Labih lanjut, menurutnya dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk kelancaran pengembangan. Biofarma dan BPOM sendiri merupakan pihak yang akan menindaklanjuti pengembangan vaksin dari bibit vaksin. Kemudian, Pemerintah mendukung dengan alokasi anggaran penelitian.

Hadirnya vaksin karya anak bangsa tentu memberi harapan baru untuk mengakhiri pandemi. Selain itu, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, kata Bambang vaksin impor yang tengah menuai perdebatan lantaran harganya yang cukup mahal pun akan dihentikan.

"Anggaran riset dan uji klinis dari APBN, sehingga harga sama dengan biaya produksi Biofarma dan distribusi. Seharusnya lebih murah dan terjangkau dibanding impor. Gratis tidaknya tergantung kelompok yang akan menerima vaksin," tutupnya.(OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya