Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Program Guru Penggerak Wujudkan Visi Presiden

Mediaindonesia.com
13/11/2020 07:27

PROGRAM Guru Penggerak (GP) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen GTK-Kemendikbud) merupakan program pemerintah dalam mewujudkan visi Presiden Jokowi dalam meningkatkan mutu guru dan siswa di Tanah Air.

“Pentingnya program ini merupakan perwujudan visi Kemendikbud melalui Mas Menteri Nadiem Makarim yang sejalan dengan visi Presiden RI yakni bertujuan mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, dan berkepribadian melahirkan pelajar Pancasila yang kritis, kreatif, mandiri beriman kepada Tuhan YME serta berkompetensi global,” kata Sekretaris Ditjen GTK Kemendikbud Nunuk Suryani pada Sosialisasi Program Guru Penggerak Angkatan ke-2 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), kemarin.

Nunuk mengatakan melalui visi tersebut, saat ini sudah diluncurkan kebijakan program Merdeka Belajar episode keenam. Adapun Program GP merupakan Merdeka Belajar episode kelima.

Baca Juga:  Guru Penggerak Indonesia Maju

“Merdeka Belajar adalah keinginan kita bersama mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucap Nunuk.

Ia menjelaskan ada tiga indikator utama Merdeka Belajar. Pertama, menyekolahkan anak merupakan hak merdeka belajar yakni 95% anak usia pendidikan dasar dan menengah dapat bersekolah serta 70% untuk pendidikan tinggi. Kedua, pendidikan berkualitas tidak ditempuh selalu dengan akreditasi tetapi seluruh lulusannya 90% mendapat pekerjaan.

Ketiga, tidak ada anak usia sekolah yang tertinggal bahwa seluruh anak Indonesia di kota, desa, maupun pelosok Tanah Air atau daerah 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terluar) serta anak mampu atau miskin semuanya berhak dan merdeka untuk bersekolah.

“Ketiga indikator ini jadi tanggung jawab semua pemangku kepentingan. Maka, kami juga merangkul semua organisasi guru penggerak mewujudkan pendidikan berkualitas,” tegasnya.

Baca Juga: Guru Penggerak Kunci Sukses Pendidikan Indonesia


Nunuk menjelaskan Ditjen GTK Kemendikbud memiliki program prioritas di antaranya ialah transformasi kepemimpinan kependidikan yang menjadi inti pendidikan di Tanah Air. Ia menegaskan pendidikan berkualitas tergantung pada kepemimpinan pendidikan mulai dari guru, kepala sekolah, pengawas, dan lain-lain.

Ia melanjutkan program GP merupakan pintu masuk menuju pola karier guru. Karena itu, program GP tahap kedua sangat penting. Pelaksanaan sosialisasi GP di NTB misalnya sangat strategis untuk jadi percontohan (pilot project) bagi kawasan Indonesia Timur.

“NTB jadi andalan kami mencetak guru penggerak. Melalui GP, kepemimpinan pembelajaran pada ekosistem di sekolah juga menggerakan komunitas di sekitarnya serta komunitas lain ikut bergerak menjadi pengimbas yang
lainnya,” tutup Nunuk.

Tumbuh kembang holistik
Koordinator Pokja Kerjasama dan Humas Sesditjen GTK Kemendikbud Soesilo selaku pelaksana sosialiasi PGP angkatan kedua mengutarakan ada tiga harapan untuk guru penggerak. Yakni mendorong tumbuh kembang murid secara holistik agar memiliki profil Pelajar Pancasila, menjadi pelatih bagi guru lain untuk pembelajaran yang berpusat pada murid serta menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan.

Menurut Soesilo yang juga Analis Kebijakan Madya di Ditjen GTK kemendikbud ini, program GP angkatan ke-2 akan merekrut 2.800 guru dengan masa pendaftaran 13 Oktober hingga 7 November 2020 dan diperpanjang
sampai 14 November 2020. Untuk informasi seputar syarat pendaftaran dan tahapan seleksi, pendaftaran dapat diakses melalui laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id.

Pada kesempatan sama, Kepala Seksi GTK SMA Bidang Pembinaan Ketenagaan dan Tugas Pembantuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB Rizaldi Harmonika Maaz berharap Ditjen GTK Kemendikbud membimbing dan membina tenaga pendidik di wilayahnya.

Menurutnya, salah satu syarat GP ialah memiliki motivasi kuat sehingga di masa pandemi ini peserta GP diharapkan bisa menggerakan guru sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, bisa memberikan efek Merdeka Belajar yang positif sesuai harapan Mendikbud Nadiem Makarim.

Sementara itu, Tim Teknis Dirjen GTK Kemendikbud Miftahussururi pada paparannya menjelaskan PGP menjadikan kepala sekolah dan pengawas sekolah sebagai mitra untuk bersama melakukan transformasi pendidikan di sekolah. “Program ini untuk para guru yang berpotensi jadi pemimpin pendidikan Indonesia masa depan. Sebab, PGP fokus pada pengembangan kepemimpinan pembelajaran dan kemandirian guru dalam pengembangan profesional mereka,” ujarnya.

PGP juga akan melakukan asesmen dari sisi pedagogi, kemampuan analis, motivasi dan kompetensi lain sehingga data peserta latihan dan pengukuran keberhasilan pelatihan lebih obyektif. “Melalui Merdeka Belajar, PGP akan selalu berpihak pada murid yakni murid yang merdeka belajar,” pungkasnya. (Bay/S3-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya