Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru saja meluncurkan program Merdeka Belajar Episode Ke-6 terkait transformasi pendanaan pemerintah untuk pendidikan tinggi. Program tersebut mendapat sambutan positif dari para rektor di PTN maupun PTS.
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah menyambut baik inisiatif Kemendikbud tersebut. Dia mengatakan pihaknya akan berupaya mencapai indikator kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan Kemendikbud, terutama terkait dengan penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Yang juga penting ialah membangun sistem dan subsistem yang mendukung agar pencapaian indikator-indikator tersebut bersifat berkelanjutan, bukan sekadar mencapai per tahunnya,” kata Reini.
Fleksibilitas yang diberikan Kemendikbud, menurut Reini, akan membuat setiap perguruan tinggi memiliki peran masing-masing terhadap kemajuan pendidikan tinggi nasional dan akan mendorog kinerja yang lebih positif, kolaboratif, serta inovatif.
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Mochamad Ashari juga mengapresiasi inisiatif transformasi pendanaan tersebut. Dia yakin, program ini akan membawa perguruan tinggi bergerak lebih cepat.
“Matching fund ini metode atau skema yang betul-betul kami tunggu,” ujar Ashari. Selama ini, ujarnya, perguruan tinggi mengalami kesulitan dalam menghilirisasi produk inovasi. Seperti pada saat prototyping commercial, sertifikasi, dan regulasi.
Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Asep Saefuddin, kemarin, menambahkan IKU yang disampaikan Mendikbud sangat sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
“Untuk itu para pimpinan serta dosen universitas harus benar-benar mengubah paradigma lama ke baru. Kita harus mengubah kultur birokrasi ke kultur outcome performance,” ujarnya.
Selain itu, imbuhnya, kerja sama dengan industri harus ditingkatkan serta mindset internasional harus dilatih terus agar perguruan tinggi di Indonesia tidak jadi jago kandang. (Aiw/Bay/H-1)
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Terdapat tiga materi penting yang dibawakan oleh para narasumber dalam workshop ini. Selain juga dilakukan praktik secara langsung mengenai teknik mixing yang efektif.
Universitas harus memastikan bahwa pembelajaran daring memenuhi standar ketat untuk kredit akademik.
Kompetisi Pariwisata Indonesia berlangsung pada 15 s.d. 17 Mei 2024.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan bulan Mei sebagai Bulan Merdeka Belajar.
Hingga saat ini, sudah ada 26 episode Merdeka Belajar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved