Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMANFAATAN sampah nonorganik seperti plastik dan botol plastik bekas bukan hanya dilakukan oleh Industri daur ulang berskala besar semata. Nyatanya, sampah tersebut pun bisa menghasilkan nilai ekonomi di tangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Salah satunya adalah para pengurus Bank Sampah Migunani Asri Madani (BS MAM) di Perumahan Griya Serpong Asri RW 05, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Tangerang, Banten. Mereka mengubah sampah yang tak bernilai menjadi kumulasi ekonomi sejak dibuang warga.
Sebuah upaya yang tidak hanya menggerakkan ekonomi warga, tetapi juga punya peranan untuk membuat plastik agar tidak berakhir menjadi sampah. Karena sebetulnya plastik, apalagi jenis polyethylene terephthalate atau PET dapat didaur ulang berkali-kali menjadi barang-barang yang berguna bagi kehidupan.
Istiningsih Rahayu, salah satu pengurus Bank Sampah MAM mengatakan, aktivitas mengumpulkan dan menimbang sampah dilakukan sebanyak dua kali dalam sebulan. Biasanya, sampah non-organik bisa langsung dijual pada pengepul.
“Sebagian kami langsung jual ke pengepul, ada yang dijadikan hiasan daur ulang seperti plastik, botol plastik dan galon,” kata Isti saat dihubungi, Jumat (4/9).
Isti mengatakan, di Bank Sampah Migunani ini tiap penimbangan ada lima pos bersiaga tersebar di RW 05, Desa Suradita. Biasanya, penimbangan dilakukan pada Kamis minggu kedua dan keempat. Volume sampah yang dikumpulkan pun beragam. Mulai dari 1,5-2,5 ton per bulan.
“Ada sekitar 33 jenis sampah yang dijual ke pengepul, harganya pun bervariasi, tergantung jenisnya,” kata dia.
Selain dijual langsung ke pengepul, kata Isti, beberapa jenis sampah dijadikan kerajinan tangan. Misalnya seperti plastik yang dijadikan kerajinan tas hingga kantong belanja, bungkus kopi yang dijadikan tas hingga dompet, botol plastik yang dijadikan barang seperti vas bunga,
pot bunga hidup, tempat pensil, bunga-bunga, aquarium dari galon, kursi dan meja.
“Hasil kerajinan tangan ini pun biasanya dijual lewat pameran, atau media sosial seperti facebook,” lanjut dia.
Selain Isti, warga RW 03, Kelurahan Semper, Cilincing, Jakarta Utara kompak membuat tanaman hydroponik dengan memanfaatkan galon PET sebegai media tanamnya.
Kepala Asrama Lingkungan Hidup Unit Semper, Muhammad Yusuf mengatakan,
program ini sudah berjalan sekitar dua bulan lalu. Nyatanya hasil limbah bekas kemasan air minum ini bisa dijadikan media tanam. “Semua antusias, apalagi kami sedang menggalakan urban farming di sini juga,” singkat dia. (Gan/S1-25)
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Aphindo meminta pemerintah melakukan pengetatan impor produk barang jadi plastik dari negara lain untuk memproteksi industri hilir plastik dalam negeri.
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengingatkan kita akan dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai terhadap lingkungan
Gerakan Sekolah Sehat menghadirkan rangkaian kegiatan guna memaksimalkan terciptanya sinergi lingkungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pengunjung kapal juga dapat melihat contoh dan sampel objek daur ulang yang diperoleh melalui penggunaan mesin berteknologi rendah oleh Plastic Odyssey.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
Jakarta Fair Kemayoran menjadi ajang untuk memperkenalkan inisiatif daur ulang botol plastik yang inovatif
Sampah plastik di Indonesia terus meningkat karena gaya hidup instan dan serba cepat yang mengandalkan kemasan plastik untuk makanan dan minuman.
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong lembaga pengelola bank sampah di seluruh Indonesia untuk bisa mendapatkan legalitas atau badan hukum seperti koperasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved