Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
TEMUAN relawan uji klinis vaksin covid-19 dari Sinovac yang positif covid-19 harus dijadikan bahan evaluasi dan analisa besar terhadap efektivitas vaksin tersebut. Hal itu disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati.
"Temuan ini harus ditindaklanjuti dengan kajian mendalam. Mencari penyebabnya sehingga uji klinis vaksin bisa semakin disempurnakan," kata Mufida dalam keterangan resmi, Jumat (11/9).
Mufida berharap temuan tersebut tidak membuat uji klinis vaksin dari Sinovac berjalan mundur.
Proses uji klinis vaksin ini harus terus didukung namun harus lebih teliti dan diperdalam analisanya dengan strain kondisi yang ada di Tanah Air. Mengingat vaksin Sinovac ini impor dari negara lain dan fase uji klinisnya dilanjutkan di Indonesia
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Lebih Baik Dari Rata-Rata Dunia
"Harus tetap didukung untuk memenuhi kebutuhan mendesak dalam menghadapi pandemi covid-19 di Indonesia. Tapi harus lebih teliti. Sehingga diharapkan kuartal pertama 2021 sudah bisa diajukan ke BPOM. Targetnya 70-80% penduduk harus tercover imunisasi nantinya," ujar politisi PKS itu.
Vaksin Sinovac diharapkan menjadi vaksin antara sambil menunggu produk bangsa yaitu vaksin Merah Putih yang dilakukan Lembaga Eijkman bekerja sama dengan Biofarma meskipun bersifat jangka panjang.
"Proses penelitian dan pengembangan vaksin milik negeri sendiri itu harus terus didukung dalam jangka panjang demi semangat kedaulatan vaksin. Kemandirian bangsa dan negara harus terus ditingkatkan,” papar Mufida.
Mufida juga meminta agar privasi para relawan tetap dijaga dan hanya diketahui untuk kepentingan penelitian.
Mufida mengingatkan dukungan terhadap pengembangan vaksin bukan lantas melakukan relaksasi terhadap protokol kesehatan di masyarakat.
Sampai uji klinis berhasil, Mufida meminta ada pengetatan terhadap kepatuhan protokol kesehatan termasuk pemberlakukan PSBB total seperti yang dilakukan DKI Jakarta.
"Dukungan untuk pengembangan vaksin di dalam negeri perlu diperbesar, saat yang sama perlu terus dikampanyekan penerapan protokol kesehatan di massyarakat dan pengetatan penerapan PSBB kembali. Jangan sampai kampanye vaksin ini membuai masyarakat menjadi abai terhadap protokol kesehatan," pungkas Mufida. (OL-1)
Berdasarkan pedoman yang ada, covid-19 baru dianggap sebagai ancaman jika jumlah atlet yang tertular mencapai 5% dari total seluruh atlet dalam periode tujuh hari.
Sebanyak enam atlet dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu kurang dari satu minggu penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024.
Lima dari enam atlet di Olimpiade Paris 2024 yang dinyatakan positif covid-19 merupakan atlet polo air Australia, dan satu merupakan atlet renang Inggris.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Menurut WHO, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved