Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KETUA Dewan Redaksi Media Group Saur Hutabarat menjadi salah satu dari 22 tokoh yang dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Nararya oleh Presiden Joko Widodo.
Saur mengungkapkan penghargaan tersebut bukan merupakan kemenangan pribadi, melainkan kemenangan bagi industri pers secara umum.
Ia pun tidak lantas berpuas diri dengan Bintang Jasa Nararya yang didapat hari ini. Saur melihat masih banyak hal yang harus dilakukan media terutama dalam memerangi berita-berita bohong yang berkeliaran di masyarakat.
Ketika media sosial bermunculan dan berisikan banyak informasi yang belum teruji kebenarannya, jurnalisme harus menjadi barometer kebenaran.
"Jika ada ujaran kebencian atau hoaks, masyarakat tahu harus kembali ke kita untuk mencari kebenaran," tegasnya di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (13/8).
Baca juga: Jurnalis Senior Saur Hutabarat Dianugerahi Bintang Jasa Nararya
Demi mencapai hal tersebut, kata Saur, kualitas, kapasitas dan kreativitas harus terus dipelihara. Konten-konten harus diperkaya yang kemudian diikuti konsistensi.
"Jangan sekarang bagus, besok jelek. Tapi, di atas semua itu, kita harus mencapai trust. Jadi setelah sekian itu, ujungnya adalah trust," jelas Saur.
Jika pers sudah bisa memberikan rasa percaya, masyarakat dengan sendirinya tidak akan termakan berita bohong. Masyarakat akan mencari pemberitaan yang profesional, yang kompeten, yang bisa dipercaya untuk dikonsumsi.
"Dunia boleh berubah, teknologi boleh maju lebih cepat, generasi baru datang, tetapi jurnalisme itu harus terus menjadi pedoman. Kalau ada kontroversi, orang mencari apa yang terjadi dengan kontroversi itu, orang mencari fakta dan itu kekuatan kita karena kita sangat menghormati fakta. Di luar pers bisa terjadi kesimpangsiuran, bisa terjadi berita palsu, ujaran kebencian, tapi kita harus bisa menjadi patokan," tandasnya. (A-2)
Media massa memiliki peran krusial dalam membentuk opini publik dan menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Kwarnas membuat program khusus ‘Media Sahabat Pramuka’ sehingga bersama-sama menjadi pilar kekuatan bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas.
Media massa dan media sosial berdampak signifikan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menjadi pusat perhatian media Korea setelah foto editan netizen, menampilkan Shin Tae-yong mengenakan seragam Korpri.
Berdasarkan laporan terbaru dari agensi berita negara IRNA, sistem pertahanan udara Iran telah diaktifkan sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi ancaman udara.
Media massa punya daya gugah tinggi.Jangan sampai, pers justru menjadi perangsang ketegangan bahkan pemicu konflik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved