Sagu Alternatif Gantikan Sawit

TANAMAN sagu (Metroxylon sagu rottb) disebut-sebut sebagai tanaman pangan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan ditanam di kawasan gambut. Itu sebabkan sagu merupakan tanaman yang selama ini kuat terhadap hama dan tetap dapat menjaga kelembapan lahan gambut.

Menurut Kepala Badan Res-torasi Gambut (BRG), Nazir Foead, pemikiran itu muncul karena sudah dibuktikan masyarakat di kawasan Sungai Tohor, Riau.

“Sawit bagus, pemasukan bagi devisa negara sangat besar, tapi kita tidak boleh mengesampingkan tanaman lain,” ucapnya. Oleh karena itu, Nazir akan melakukan koordinasi dengan sektor industri untuk membicarakan hal itu.

Sejauh ini, Nazir menyatakan BRG sudah mendapat dukungan dari sektor industri. Namun, untuk vegetasi alternatif di kawasan gambut, masih perlu diskusi lebih lanjut. “Terutama untuk gambut yang sudah ada sawitnya. Mengalihkan menjadi sagu atau tanaman lain itu perlu pembicaraan lebih lanjut,” pungkas Nazir.

Saat ini BRG menargetkan mengeluarkan rencana strategis kerja pada Juli mendatang. Meskipun demikian, berbagai langkah tetap akan dilakukan secara pararel tanpa harus menunggu terbentuknya renstra (rencana setrategis). Pekerjaan yang dijadikan target untuk berjalan ialah pemetaan, studi penzonasian, kajian tanaman khas gambut, serta pembentukan BRG daerah yang nantinya akan berada di bawah gubernur. “Pembentukan BRG daerah itu akan mengikuti komposisi tim pusat,” ucap Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG, Myrna A Safitri, di Jakarta, kemarin.(Ric/H-1)