Karya untuk Perubahan

BAKAT seni rupanya bukan hal asing di keluarga Miralti Firmansyah. Sang ayah, Erwinn Firmansyah, merupakan seorang desainer interior yang juga lulusan Institut Teknologi Bandung, sedangkan sang ibu, Tetty Nurdiati Tachmat, juga seorang yang hobi menggambar.

Di diri perempuan yang akrab disapa Alti ini, bakat menggambar telah terlihat sejak taman kanak-kanak.

"Saya sudah mulai menggambar dari sejak TK. Menginjak waktu SD, saya sudah mulai membuat komik tanpa panel dengan jalan cerita yang masih asal-asalan," celotehnya.

Selama proses itu, ia senang sekali menggambar objek manusia dan binatang jika dibandingkan dengan menggambar benda mati atau pemandangan.

Setelah bertahun-tahun menjalani hobi menggambar, ia juga sempat berusaha untuk berjualan dan membuat kreasi dari bakat yang dimiliki.

"Saya akhirnya memutuskan bahwa dunia saya ialah yang berkaitan dengan ilustrasi. Saya merasa kekuatan terbesar saya ada di situ dan saya bisa menghasilkan uang juga dari sana. Keputusan itu diperkuat dgn dukungan orangtua dan keluarga ketika lulus SMA pada 2001," ungkapnya.

Saat terjun ke dunia komik, Alti juga merasa bebas berkarya. Bidang iTu dirasanya memiliki kompetisi yang sehat karena tidak ada diskriminasi apa pun, termasuk gender.

Dengan pengalaman terjun ke dunia komik internasional, Alti pun berbagi masukan kepada mereka yang juga ingin menembus dunia.

Menurutnya yang terpenting ialah menggali dan mengasah potensi yang ada pada diri.

"Hal tersebut kembali lagi kepada individu itu sendiri; apakah dia memiliki potensi yang kuat? Apakah potensi itu dia miliki dan dikembangkan lagi dengan tambahan referensi yang banyak?" ungkapnya.

Kini Alti juga ingin membuat perubahan lewat karyanya.

"Memimpikan karya saya dapat mengubah perilaku seseorang ke arah yang lebih baik, yang nantinya akan membawa ke kehidupan yang lebih baik," pungkas perempuan yang hobi capoeira ini.