Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hari Anak Nasional, Penuhi Hidrasi Anak untuk Jaga Kesehatan

Ghani Nurcahyadi
23/7/2020 20:29
Hari Anak Nasional, Penuhi Hidrasi Anak untuk Jaga Kesehatan
Ilustrasi peringatan Hari Anak Nasional 2020(Dok. Pribadi)

PERINGATAN Hari Anak Nasional tahun ini harus dilewati oleh anak-anak Indonesia dalam suasana yang berbeda. Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, pemerintah menerapkan aturan bahwa sebagian besar kegiatan belajar mengajar anak-anak masih harus dilakukan secara daring dari rumah, dan aktivitas anak-anak di luar rumah tetap perlu dibatasi demi menjaga kesehatan mereka.

Hal itu membuat orang tua memerlukan strategi baru agar anak-anak tetap fokus belajar di rumah dan menjaga agar kemampuan kognitif anak tidak menurun selama periode ini.

Menurut para ahli, fungsi kognitif terlibat dalam segala hal yang mungkin dilakukan manusia, mencakup semua proses untuk memahami, fokus atau konsentrasi, berpikir dan mengingat, termasuk juga untuk merasakan emosi.

Kemampuan kognitif anak ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun, tidak banyak orang tahu bahwa hidrasi sehat atau asupan air minum yang cukup dan berkualitas, merupakan salah satu faktor penting untuk perkembangan kognitif yang optimal pada anak.

Menurut pakar hidrasi Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Bernie Endyarni Medise, kebutuhan cairan anak-anak berbeda dengan orang dewasa.

Baca juga : Halodoc Edukasi Orangtua untuk Pahami Kesehatan Mental Anak

“Anak usia 4-6 tahun membutuhkan kurang lebih 6 gelas (1.2L) air minum setiap hari, sementara anak usia 7-12 tahun membutuhkan kurang lebih 7 gelas (1.5L) per hari,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Selain itu, untuk mencukupi kebutuhan cairan, mengonsumsi air yang berkualitas juga merupakan hal yang penting. Air berkualitas memiliki syarat tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak mengandung zat berbahaya, serta mengandung mineral.

Mineral seperti zinc (Zn), magnesium (Mg), Natrium (Na), dan Selenium (Se) yang dapat membantu memaksimalkan fungsi organ tubuh, serta Silika yang mengandung zat gizi guna pemeliharaan kesehatan tulang dan jaringan pada manusia, termasuk pada anak.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan tambahan minum 200–400 mililiter atau 1-2 gelas sebelum waktu belajar dapat meningkatkan performa siswa dalam memperkuat daya tangkap visual dan memori mereka, sehingga akan membantu proses belajar untuk meningkatkan prestasi,. Namun sayang, pada kenyataannya data menunjukkan bahwa 1 dari 5 anak dan remaja di Indonesia masih belum mencukupi kebutuhan hidrasi mereka.

Sejalan dengan tema Hari Anak Nasional oleh pemerintah tahun ini, yaitu Anak Terlindungi, Indonesia Maju, Danone-Aqua menegaskan bahwa partisipasi Aqua dalam membantu orangtua menerapkan kebiasaan baik mengonsumsi air mineral pada anak, tak hanya berupa ajakan.

“Karakter-karakter yang lucu dan menarik pada Aqua Kids dapat membantu supaya minum air menjadi menyenangkan bagi anak. Dengan menyediakan botol Aqua Kids untuk mendampingi aktivitas anak, kami berharap dapat membantu orangtua mengajak anak mereka minum cukup air dan memulai kebiasaan baik,” ujar Intan Ayu kartika, Brand Director Danone-Aqua.

Untuk memastikan kebutuhan hidrasi sehat keluarga Indonesia tercukupi dengan baik, Danone-aqua berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas air mineralnya tetap terlindungi dari sumbernya dan mengandung mineral alami pegunungan, sehingga segala kebaikan mineralnya mengalir untuk kebutuhan kesehatan anak Indonesia.

Baca juga : Hari Anak Nasional: Anak Mimika Sampaikan Cita-cita pada Mensos

“Aqua ingin terus mengingatkan keluarga Indonesia, terutama anak-anak, untuk selalu memenuhi kebutuhan hidrasi harian agar tubuh tetap sehat dan kemampuan kognitif anak terus berkembang dalam situasi apapun,” tambah Intan.

Tak hanya dalam hal pemenuhan hidrasi, secara umum mengajak anak mengadopsi kebiasaan baru memang tidak mudah. Psikolog anak dan Co-Founder Rumah Konsultasi Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima mengatakan, tantangan yang belakangan kerap muncul bagi orangtua adalah sulitnya menjaga motivasi belajar dan melawan kebosanan anak saat pembelajaran dilakukan di rumah.

“Ditambah lagi selama belajar daring, tingginya frekuensi anak mengakses layar gawai otomatis mengurangi aktivitas mereka bergerak aktif dan memicu bosan. Padahal, di masa anak-anak seperti ini sangat dibutuhkan stimulasi lewat gerak aktif dan aktivitas eksplorasi kreatif untuk menunjang perkembangan kognitif secara optimal,” ujarnya.  

Saskhya menambahkan bahwa kunci untuk membiasakan anak melakukan kebiasaan baru adalah dengan membangun rutinitas harian dan membuatnya menjadi lebih menyenangkan. Orangtua juga memiliki peran penting dalam memberikan contoh kebiasaan baik pada anak, baik itu dalam proses belajar maupun dalam menjaga gaya hidup sehat.

“Memang kebiasaan baik akan lebih mudah ditiru oleh anak jika dilakukan oleh orangtua. Misalnya untuk mengajak anak aktif, terlebih dulu orangtua menerapkan kebiasaan memulai hari dengan olahraga ringan. Begitu pula dengan mengonsumsi air minum. Orangtua harus kreatif menjadikan minum air sebagai bagian dari rutinitas yang menyenangkan, juga perlu memastikan air minum ada di tempat yang mudah dijangkau oleh anak, sehingga dapat dilakukan tanpa menunggu anak merasakan haus terlebih dahulu,” tambahnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya