Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Seleksi POP Ditangani Lembaga Profesional

(Bay/Aiw/H-1)
23/7/2020 05:15
Seleksi POP Ditangani Lembaga Profesional
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbud, Iwan Syahril.(Foto: Zoom)

PROGRAM Organisasi Penggerak (POP) diharapkan bisa berdampak pada puluhan ribu guru dan kepala sekolah dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik dengan target pelatihan guru.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkomitmen menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola POP dengan melibatkan lembaga profesional Smeru Institut dalam proses seleksi dan asesmen untuk menyaring peserta.

"Sejak awal program ini dicanangkan kami melibatkan tim itjen dan jika diperlukan, kami akan libatkan KPK dalam pengawasannya," papar Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Iwan Syahril di Jakarta.

Setelah dilakukan seleksi, 221 ormas dinyatakan lolos untuk menjalankan POP. "Proposal yang lolos kita verifikasi lagi dengan mengunjungi ormas dalam proposal tersebut," kata Tim Evaluasi Proposal Smeru Institute, Achmadi, Senin (20/7).

Proses seleksi POP, kemarin, sempat disoal oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (MPDM) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah. Bahkan MPDM-PP Muhammadiyah menyatakan mundur dari POP tersebut. Ketua MPDM-PP Muhammadiyah Kasiyarno meminta Kemendikbud untuk meninjau ulang proses seleksi program tersebut karena dinilai tidak kredibel dan tidak transparan.

Kepala Biro Kerja sama dan Humas Kemendikbud Evy Mulyani saat dimintai konfirmasi mengatakan menghormati apa pun keputusan peserta POP.

Namun, Evy menegaskan Kemendikbud telah menjalankan seluruh rangkaian perekrutan dengan menyerahkan proses seleksi ke lembaga profesional.

Terpisah, Tanoto Foundation yang menjadi salah satu organisasi yang lolos seleksi POP mengaku tertarik untuk bergabung dalam program tersebut karena merasa memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui pendekatan pelatihan kepada kepala sekolah dan guru. (Bay/Aiw/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya