Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka pendaftaran program Guru Penggerak angkatan pertama, kemarin. Ditargetkan, sebanyak 2.800 calon penggerak dapat mengikuti program tersebut.
"Terinspirasi dari filosofi Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara, program Guru Penggerak diharapkan akan melahirkan agen- agen yang membawa perubahan. Fokus program ini untuk mencetak calon calon pemimpin masa depan," terang Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Iwan Syahril.
Menurut Iwan, peserta seleksi Guru Penggerak harus mempunyai keinginan yang kuat untuk menjadi pemimpin pendidikan. "Mental yang tangguh, berani berinovasi, dan tertarik menjadi pemimpin-pemimpin di ekosistem pendidikan kita," kata Iwan dalam konferensi daring, kemarin.
Ia menambahkan, pemimpin-pemimpin pendidikan saat ini sangat dibutuhkan untuk mengangkat kualitas pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dengan pemerintah daerah agar lulusan program ini menjadi pemimpin di ekosistem pendidikan nasional.
"Program Guru Penggerak merupakan salah satu, tetapi bukan satu satunya untuk peningkatan kualitas guru. Pelatihan guru yang kita lakukan akan percuma jika tidak berdampak pada murid, " tegasnya. "Pelan-pelan kami terus mengadakan perbaikan sehingga bisa tumbuh secara eksponensial," lanjutnya.
Angkatan pertama sudah ditetapkan untuk ada di 56 kabupaten/kota dan 24 provinsi. Tim Pendukung Pendamping dan Fasilitator Program Guru Penggerak Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kasiman menyampaikan tiap-tiap daerah akan mengirimkan 50 calon Guru Penggerak.
Guru Penggerak merupakan program pelatihan, identifikasi, pembibitan calon pemimpin-pemimpin pendidikan, atau agen perubahan di masa depan. Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, kelompok Guru Penggerak akan diprioritaskan menjadi kepala sekolah serta menjadi kandidat prioritas untuk penugasan pengawas sekolah dan pelatih guru.
Filosofi
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemendikbud, Evy Mulya ni, menjelaskan program Guru Penggerak dalam konsep Merdeka Belajar terinspirasi dari filosofi Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.
Evy mengatakan, melalui Merdeka Belajar, Ki Hadjar Dewantara mengajarkan semangat dan cara mendidik anak Indonesia untuk menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirnya, dan merdeka raga atau tenaganya. "Filosofi inilah yang menjadi akar Merdeka Belajar yang dijalankan Kemendikbud saat ini," kata Evy.
Kemendikbud, terang Evy, senantiasa mengedepankan prinsip gotong royong dalam menyelenggarakan pembangunan pendidikan nasional. Peran serta berbagai pihak dalam gotong royong membangun pendidikan nasional merupakan keniscayaan dan faktor penting yang hendaknya semakin diperkuat. (Medcom.id/H-3)
Kemendikbud-ristek sebut ada sudah ada 92.888 pengajar yang sudah lulus program Pendidikan Guru Penggerak (PGP).
Asset-Based Thinking dan budaya disiplin positif adalah kunci untuk mewujudkan sistem pendidikan yang sehat di Tanah Air. Demikian disampaikan para Guru Penggerak di Polewali Mandar.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas guru dalam melaksanakan peran strategisnya sebagai agen perubahan untuk pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah.
PGP bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik dan aktif mengembangkan pendidik lainnya
GURU-guru pendidikan khusus memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan Program Aksi Penggerak Pendidikan Khusus (SIGAPKHU).
Kemendikbud-Ristek menyebut capaian implementasi kurikulum merdeka sudah mencapai 80% di satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved